Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump: Tak Ada Lagi Negosiasi Perdagangan dengan China!

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan menolak negosiasi ulang kesepakatan perdagangan "Fase 1" AS-China.
Presiden Trump memimpin pertemuan dengan petinggi sejumlah industri di AS, Rabu (29/4/2020)/ Bloomberg - Stefani Reynolds
Presiden Trump memimpin pertemuan dengan petinggi sejumlah industri di AS, Rabu (29/4/2020)/ Bloomberg - Stefani Reynolds

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan menolak negosiasi ulang kesepakatan perdagangan "Fase 1" AS-China.

Penolakan itu muncul setelah sebuah surat kabar milik pemerintah China melaporkan beberapa penasihat pemerintah di Beijing mendesak pembicaraan baru dan mungkin membatalkan kesepakatan pedagangan.

Trump, yang tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan pakta yang ditandatangani pada Januari lalu, mengatakan pada konferensi pers Gedung Putih bahwa dia ingin melihat apakah Beijing menyetujui kesepakatan untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS secara besar-besaran.

"Tidak, tidak sama sekali. Bahkan sedikit pun tidak," kata Trump ketika ditanya apakah dia akan menyetujui gagasan pembicaraan ulang kesepakatan fase 1."

Dia mengatakan tidak tertarik untuk berunding lagi karena telah menandatangani kesepakatan.

“Saya telah mendengar itu juga, mereka ingin membuka kembali pembicaraan perdagangan, untuk membuat  kesepakatan yang lebih baik bagi mereka," katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (12/5/2020).

Global Times melaporkan kemarin bahwa penasihat tak dikenal yang dekat dengan perundingan telah menyarankan bahwa pejabat China membatalkan pakta perdagangan dan melakukan negosiasi yang baru agar lebih menguntungkan China.

Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa. Meskipun bukan juru bicara partai resmi, pandangan Global Times diyakini mencerminkan pandangan para pemimpinnya.

Berdasarkan kesepakatan fase 1 yang ditandatangani pada Januari, Beijing berjanji untuk membeli tambahan setidaknya senilai US$200 miliar barang dan jasa AS  selama dua tahun. Sedangkan, Washington setuju untuk menurunkan tarif secara bertahap atas barang-barang China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper