Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan ancaman wabah corona atau Covid-19 bisa saja berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar. Karena itu ia mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan langkah antisipatif terutama dalam menyiapkan stok pangan.
“Kemungkinan kita harus menghadapi situasi yang tidak baik ini untuk beberapa saat lagi. Tentunya kita berharap dan berdoa bahwa ini akan segera berakhir. Tetapi seandainya masih memerlukan waktu [lebih panjang] untuk kita mengatasi bersama seluruh dunia kesulitan ini,” ujar Prabowo dalam pidato yang ia unggah di akun twitter @Prabowo pada Rabu (22/4/2020) lalu.
.Menurut Prabowo, dalam situasi sulit ini, masyarakat terutama kader partai harus bisa bekerja sama untuk mengatasi situasi sulit ini. Setiap orang yan memiliki kemampuan lebih menguatkan solidaritas untuk membantu masyarakat eknomi lemah. Selain itu ia memerintahkan seluruh kader agar segera menyiapkan cadangan pangan untuk kebutuhan harian.
“Gunakan setiap lahan yang bisa kau gunakan. Tanamlah bahan-bahan pangan, untuk saudara sendiri. Supaya saudara di saat yang susah mungkin terdapat kekurangan persediaan sewaktu-waktu, kalian tidak panik. Kalian tidak risau, karena kalian punya lumbung-lumbung sendiri,” ujar Prabowo lagi.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan, ia meminta seluruh kader memanfaatkan seluruh sumber daya termasuk memanfaatkan koperasi yang ada. Keberadaan koperasi diharapkan bisa memberi jaminan terpenuhinya stok pangan masyarakat.
Persoalan pangan selama ini memang menjadi isu utama yang digadang Gerindra. Dalam masa kampanye pemilihan presiden lalu, Prabowo senantiasa sesumbar mengenai swasembada pangan, swasembada energi, swasembada obat dan air.
Baca Juga
“Sekarang kita harus mewujudkannya. Kita sekarang bagian dari pemerintah. Kita harus bahu membahu bebrsama pemerintah, bersama partai lain, bersama elemen masyarakat lain.”
Kerawanan pangan merupakan dampak lanjutan dari lockdown atau pembatasan skala besar yang terjadi di sejumlah negara di dunia. Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO) Qu Dongyu yang berbicara atas nama tiga badan pangan PBB (FAO, WFP dan IFAD) menyebutkan negara anggota G20 -termasuk Indonesia di dalamnya – untuk memperkuat produksi pangan lokal dan mempersingkat rantai distribusi.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dalam rapat kerja komisi awal pekan ini menyebutkan dalam riset yang diselenggarakan salah satu media jurnal ekonomi dunia, Indonesia menjadi satu dari 113 negara yang terancam rawan pangan jika krisis Covid-19 tidak segera tertangani. Dalam laporan itu, Indonesia berada pada peringkat ke-62.
"Kita harus menjalankan imajinasi dan abstraksi ekonomi terburuk saat ini. Kita tidak tahu berapa lama Covid-19 dapat teratasi. Harus ada protokol pangan harus dijalankan [untuk kepastian pangan] termasuk mendeteksi daerah rawan. ,” kata Aria dalam rapat dengan BUMN klaster pangan.