Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Sesalkan Amerika Serikat Terus Tekan Iran

Uni Eropa mendesak Amerika Serikat untuk melonggarkan sanksi terhadap Iran dan menyetujui bantuan ekonomi untuk membantu menangani pandemi virus corona.
Seorang perempuan Iran mengenakan masker di Teheran pada 5 Maret 2020./Antara/Reuters
Seorang perempuan Iran mengenakan masker di Teheran pada 5 Maret 2020./Antara/Reuters

Bisnis.com, BRUSSELS – Uni Eropa mendesak Amerika Serikat untuk melonggarkan sanksi terhadap Iran dan menyetujui bantuan ekonomi untuk membantu menangani pandemi virus corona, tapi seruannya ditolak, kata diplomat utama Uni Eropa seperti dilansir Antara pada Kamis (23/4/2020) mengutip Reuters.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan AS menghalangi Dana Moneter Internasional (IMF) membantu Iran, negara Timur Tengah yang paling terkena dampak oleh virus corona jenis Covid-19. Dia menyesalkan sikap Washington itu.

"Pertama, kami mendukung pelonggaran sanksi dan kedua, mendukung permintaan Iran kepada IMF untuk bantuan keuangan," kata Borrell dalam konferensi pers virtual.

"Saya menyesalkan sikap Amerika, pada tahap ini, yang menentang IMF untuk mengambil keputusan ini. Dari sudut pandang kemanusiaan, permintaan ini seharusnya diterima," ujarnya.

Washington mengatakan tidak menghentikan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran meskipun ada virus corona. AS terus menggunakan sanksi untuk mencoba membatasi program rudal balistik Teheran dan pengaruh negara itu di seluruh Timur Tengah.

Presiden AS Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Teheran pada 2018 setelah menarik AS dari perjanjian nuklir Iran 2015 antara Teheran dan enam kekuatan dunia. Uni Eropa membantu menegosiasikan perjanjian.

Teheran mengatakan program nuklirnya adalah untuk tujuan damai. Reuters melaporkan pada 15 April bahwa AS menentang suntikan likuiditas besar-besaran IMF melalui penerbitan Hak Penarikan Khusus baru, mirip dengan bank sentral yang menghasilkan uang baru, yang akan menguntungkan Iran dan negara-negara lain.

Program tersebut dapat menyediakan ratusan miliar dolar cadangan devisa untuk semua 189 negara anggota IMF, menurut sumber yang mengetahui pertimbangan lembaga internasional pemberi pinjaman itu. Departemen Keuangan AS menolak memberikan komentar untuk laporan Reuters 15 April.

Iran memiliki hampir 86.000 kasus Covid 19 yang dikonfirmasi, yaitu penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, dan lebih dari 5.000 kematian, menurut penghitungan Reuters.

Uni Eropa, yang telah memberikan beberapa bantuan kemanusiaan ke Iran meskipun ada sanksi AS, mengatakan pada 23 Maret bahwa mereka mendukung permintaan Iran untuk mendapatkan bantuan IMF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper