Bisnis.com, JAKARTA — Wali Kota Serang Syafrudin menegaskan meninggalnya Yuli (43) seorang warga tidak mampu di Lontar Baru bukan karena faktor kelaparan. Syafrudin beralasan sudah banyak bantuan yang diberikan Pemerintah Kota Serang untuk mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19.
“Bantuan sudah diberikan atas nama Pemkot melalui Dinsos dan Camat Serang, sehari sebelum meninggal,” Kata dia melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Selasa (21/4/2020).
Bantuan tersebut, tuturnya, berupa sembako yang sudah langsung dikirimkan ke keluarga almarhumah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas mengatakan pihaknya telah maksimal dalam merespons segala hal yang menyangkut kota serang di tengah pandemi Covid-19.
“Sebelumnya di berita ramai, keluarga almarhumah menahan lapar sampai minum air galon, keluarga almarhumah itu sudah terdata penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19, Sabtu kemarin pihak Pemkot sudah berikan bantuan itu " ungkapnya.
Ia menerangkan Muspika setempat pada 18 April langsung mengirimkan beras dan sembako ke rumah almarhumah. Kemudian, menurutnya, tenaga Dinsos langsung mendata yang bersangkutan bersama keluarga. “Langsung direspons cepat oleh petugas-petugas kami,”ujarnya.
Sebelumnya, santer beredar informasi mengenai keluarga Yuli yang menahan lapar selama dua hari dengan meminum air galon isi ulang.
Almarhumah dan suaminya bekerja sebagai buruh serabutan. Menurut informasi yang beredar keluarga almarhumah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dia mengimbuhkan dokter yang merawat belum bisa menyimpulkan almarhum meninggal dunia disebabkan oleh penyakit tertentu.
“Dokter tidak berani menyimpulkan penyakit apa, karena almarhumah meninggal dalam perjalanan dan di luar sepengetahuan dokter, ditambah suaminya bilang almarhumah tidak punya riwayat sakit apa pun,”ujarnya.