Bisnis.com, JAKARTA — Angka pengangguran Hong Kong melesat menjadi 4,2 persen pada kuartal I/2020 atau mengalami kenaikan tertinggi sejak Oktober 2010.
Hasil tersebut bahkan melebihi estimasi ekonom Bloomberg sebesar 4 persen sepanjang Januari-Maret 2020. Kenaikan angka pengangguran ini sekaligus menjadi kenaikan berturut-turut selama enam bulan.
Sebaliknya, angka setengah menganggur di Hong Kong juga naik menjadi 2,1 persen, pertumbuhan tertinggi selama hampir satu dekade.
Penurunan year-on year terhadap jumlah pekerjaan dan angkatan kerja juga dilaporkan melebar menjadi 3,6 persen dan 2,2 persen masing. Keduanya merupakan level tertinggi.
“Kondisi pasar tenaga kerja akan menghadapi tekanan dari kejatuhan ekonomi akibat wabah [Covid-19] ini dalam waktu dekat. Beberapa indikator khusus, misalnya dukungan ketenagakerjaan dan berbagai macam dukungan untuk sektor tertentu, seharusnya dapat membuat mereka tetap bekerja,” kata Sekretaris Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hong Kong Law Chi-kwong, dilansir dari Bloomberg, Senin (20/4/2020).
Angka pengangguran di sektor konsumsi dan pariwisata, termasuk ritel, akomodasi, dan jasa makanan meningkat menjadi 6,8 persen. Secara terpisah, tingkat pengangguran di sektor industri makanan dan minuman juga tumbuh menjadi 8,6 persen.
Baca Juga
Untuk menanggulangi dampak wabah Covid-19, pemerintah telah mengucurkan stimulus hingga HK$137,5 miliar (US$17,7 miliar) yang salah staunya merupakan program perlindungan pekerjaan.
Tak hanya itu, perbankan juga mulai menerima aplikasi pendaftaran pinjaman berbunga rendah yang dijamin pemerintah.