Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Genjot Pembangunan Fasilitas Akomodasi Pekerja Asing

Tempat tinggal bagi pekerja asing yang padat dan seringkali tidak bersih menjadi sorotan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura tengah menggenjot pembangunan unit tempat tinggal untuk pekerja asing.

Dalam sebuah pernyataan di akun Facebook-nya, Menteri Transportasi Khaw Boon Wan mengatakan bahwa pekerja asing lebih aman tetap tinggal di Singapura daripada negara mana pun.

"Akomodasi untuk pekerja asing, terutama pekerja konstruksi, menjadi perhatian utama," kata Khaw dilansir Bloomberg, Minggu (19/4/2020).

Penginapan yang sedang dipercepat pada awalnya dimaksudkan untuk para pekerja di puncak pembangunan Terminal 5 Bandara Changi.

Sebelumnya tempat tinggal bagi pekerja asing yang padat dan seringkali tidak bersih menjadi sorotan di tengah pandemi virus corona. Namun, Khaw mengklaim para pekerja asing meghargai upaya-upaya pemerintah mengurangi kepadatan pada fasilitas-fasilitas tersebut. Langkah-langkah pemerintah bagi pekerja asing termasuk perhatian medis, layanan makanan dan pengiriman uang.

Singapura telah memperketat aturan masuk dan menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekonomi, serta memberlakukan lockdown sebagian selama seminggu untuk menahan wabah itu. Negara-kota itu melaporkan 596 kasus virus corona tambahan hari ini. Hanya 25 orang dari pasien baru tersebut yang bukan pemegang izin kerja.

Pada Sabtu, 18 April 2020, Singapura mengalami lonjakan harian terbesar yakni 942 kasus baru. Infeksi di kalangan pekerja asing kini mencapai lebih dari 60 persen dari total 6.558 kasus di negara itu.

Singapura hari ini juga menyalip tipis Indonesia sebagai negara Asia Tenggara dengan kasus paling banyak.

"Saya tahu pekerja asing kami menghargai upaya ini. Mereka tahu bahwa mereka lebih aman di Singapura sekarang, daripada di tempat lain, bahkan di rumah," ujarnya.

Sebagian warga asing yang terkena virus di Singapura berasal dari Bangladesh. Sementara itu, Bangladesh telah melaporkan 2.144 kasus dan 84 kematian.

Wabah di negara berpenduduk 5,7 juta orang ini telah memunculkan kondisi buruk di mana banyak pekerja migran tinggal. Ada sekitar 981.000 pemegang izin kerja per Juni 2019, dan sekitar 284.000 berada di sektor konstruksi.

Lebih dari 200.000 pekerja asing tinggal di 43 asrama di Singapura. Sebagian besar ditempatkan di tempat yang ramai dan tidak higienis, biasanya dengan 10 hingga 12 orang berbagi kamar, membuat jarak sosial lebih sulit untuk ditegakkan.

Tiga belas kompleks asrama yang terkait dengan kluster virus telah diisolasi, artinya para pekerja tidak akan diizinkan meninggalkan kamar selama 14 hari.

Menteri Tenaga Kerja Josephine Teo telah berjanji untuk meningkatkan standar hidup di asrama.

"Kami harus mau menerima biaya yang lebih tinggi yang datang dengan standar yang lebih tinggi," katanya.

Selain itu, pihak berwenang telah menggeser ribuan karyawan yang dipekerjakan pada layanan-layanan penting seperti logistik, transportasi, dan konstruksi yang terbukti bebas dari virus ke fasilitas perumahan sementara, termasuk kamp militer yang kosong, unit perumahan publik dan penginapan terapung yang biasa digunakan dalam industri kelautan dan lepas pantai.

Fasilitas olahraga Singapore Sports Hub akan dikonversi menjadi akomodasi sementara untuk menampung pekerja yang bebas virus. Pemerintah juga mempertimbangkan kapal pesiar untuk sementara waktu menampung pekerja asing yang telah pulih dari virus corona dan dinyatakan negatif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper