Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di tengah Pandemi, ini Seruan MUI Menjelang Ramadan

Melalui Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh, menyampaikan empat daya upaya menjalankan ibadah puasa di tengah virus corona.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat memberikan keterangan persiapan menjalankan ibadah saat Ramadan di rumah, Sabtu (18/4). Bisnis - M. Ridwan/ BNBP
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat memberikan keterangan persiapan menjalankan ibadah saat Ramadan di rumah, Sabtu (18/4). Bisnis - M. Ridwan/ BNBP

Bisnis.com, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan ikhtiar Ramadan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Melalui Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh, menyampaikan empat daya upaya menjalankan ibadah puasa di tengah virus corona.

Pertama, menaikkan keimanan. MUI mengajak segenap umat bersama-sama menjadikan Ramadan tahun ini momentum untuk muhasabah atau mengoreksi diri.

"Jangan-jangan ada hal yang kita lakukan yang jadi pemicu munculnya wabah dan penyebaran. Bukan saatnya salahkan satu sama lain, kita lihat ke diri sendiri, jgn2 kita yang menyebarkan penyakit," tutur Asrorun, dalam Konferensi Video, Sabtu (18/4/2020).

Menurutnya, muhasabah diikuti dengan memastikan masing-masing individu tidak jadi faktor penyebar penyakit dengan perilaku hidup bersih dan sehat, physical distancing, serta kebugaran.

Kedua, tarawih bersama keluarga inti. Salat yang sementara waktu tidak dapat dilaksanakan di masjid atau musala tidak mengurangi makna dalam pelaksanaan ibadah.

Asrorun mengatakan dalam hadis lain Rasul mendorong untuk banyak laksanakan salat di rumah, bahkan diklasifikasikan sebagai bentuk solat yang utama.

"Kecuali salat-salat yang memang disunahkan dilaksanakannya di masjid.

Ada manfaat [salat di rumah] yang terkecil adalah memperkuat ketahanan sebagai keluarga," tambahnya.

Ketiga, kesehatan masyarakat. Asrorun mengatakan masyarakat berkontribusi untuk minimalkan penyebaran corona. Perubahan ini tidak  mengubah arti ketaatan terhadap Allah. MUI menyerukan masjid tetap jadi pusat penyiaran dan pengumuman.

"Tetap kumandangkan azan sebagai pusat info keagamaan dan bahkan jadi pusat penanggulangan virus corona. Bisa juga jadi pusat isolasi mandiri untuk saudara-saudrara yang tidak punya tempat yang memadai," katanya.

Puasa akan mendatangkan kesehatan. Umat diminta tetap berpuasa sesuai ketentuan, perhatikan aspek tuntunan, makan seimbang, minum air, dan Sahur bersama keluarga.

Keempat, doa dan aminkan doa. Asrorun mengatakan doa adalah senjata umat muslim. Menurutnya, ada tiga golongan doa yang tidak ditolak, termasuk doa orang puasa.

"Marilah kita perbanyak munajat, ikhtiar lahir batin, dekatkan diri ke Allah SWT dengan memastikan ibadah ini berkontribusi  ke pencegahan Covid-19," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper