Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Hantam Bisnis Iklan, Google Kurangi Perekrutan Pegawai

“Seluruh perekonomian global sedang tertekan, Google dan Alphabet tidak kebal terhadap dampak pandemi global ini," terang CEO Google Sundar Pichai.
Pengunjung bersandar pada logo Google, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengunjung bersandar pada logo Google, di Jakarta, Kamis (26/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Induk Google, Alphabet Inc., telah memutuskan untuk memperlambat laju perekrutan pegawai sepanjang sisa tahun ini, di tengah hantaman pandemi virus corona (Covid-19) terhadap bisnis perusahaan.

Langkah itu disampaikan langsung oleh CEO Google Sundar Pichai kepada para staf dalam surat elektronik yang dilayangkan pada Rabu (15/4/2020) waktu setempat.

Ini menjadi langkah paling drastis yang dilakukan raksasa pencarian web tersebut sejak pandemi Covid-19 mulai menghancurkan bisnis periklanannya beberapa pekan lalu.

Pinchai juga menyoroti area pemangkasan biaya lain. Ia mengatakan perusahaan akan mengkalibrasi ulang fokus dan langkah investasi di bidang-bidang seperti pusat data dan mesin, serta pemasaran dan perjalanan esensial bersifat non-bisnis.

Seorang juru bicara Google mengkonfirmasi pemberitahuan tersebut dan menambahkan bahwa perusahaan akan mempertahankan momentum perekrutan di sejumlah kecil bidang strategis. Per akhir 2019, Alphabet diketahui mempekerjakan 118.899 karyawan purnawaktu.

Pengumuman itu sekaligus menunjukkan bagaimana penurunan ekonomi yang dipicu oleh respons pandemi virus corona turut memengaruhi beberapa bisnis teknologi terkaya.

Microsoft Corp, perusahaan perangkat lunak terbesar, telah menghentikan sebagian perekrutan baru-baru ini, menurut Business Insider.

Dibandingkan dengan startup-startup yang memecat ribuan pekerja, Google masih tetap menjadi 'surga' bagi karyawan saat ini. Namun, pendapatan perusahaan kemungkinan telah terpukul karena banyak perusahaan memangkas pengeluaran iklan demi menghemat uang.

Krisis ini telah memukul sektor ritel dan perjalanan khususnya, yang merupakan pelanggan utama untuk iklan Google.

“Seluruh perekonomian global sedang tertekan, Google dan Alphabet tidak kebal terhadap dampak pandemi global ini. Kita ada dalam ekosistem kemitraan dan bisnis yang saling terkait, banyak di antaranya merasakan beban yang signifikan,” terangnya, dilansir dari Bloomberg.

Langkah-langkah macam ini terbilang jarang diambil oleh Google. Perusahaan memangkas beberapa pekerjaan selama krisis keuangan tahun 2009, tetapi dalam beberapa tahun terakhir perusahaan telah melakukan banyak perekrutan dengan menambah lebih dari 20.000 staf tahun lalu saja.

Menyusul pemberitaan tersebut, saham Alphabet tergelincir kurang dari 1 persen dalam extended trading pada Rabu (15/4/2020). Harga saham pemilik Google ini kemudian ditutup di level US$1,257.30 di New York, menjadikannya mencatat penurunan sebesar 6 persen sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper