Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengkritik China terkait wabah pandemi virus corona baru atau COVID-19.
Kritikan tersebut dilancarkan ketika dirinya mengumumkan penghentian bantuan pendanaan untuk World Health Organization (WHO). Trump menyindir transparansi China terkait pandemi virus corona.
“WHO gagal untuk kredibel terkait laporan dari sumber di Wuhan yang bertentangan langsung dengan akun resmi pemerintah China,” katanya seperti dikutip Metro, Rabu (15/4).
Dia menyebut telah mendapatkan informasi terpercaya untuk mencurigai penularan virus dari manusia ke manusia yang terjadi pada Desember 2019, yang seharusnya mendorong WHO untuk menyelidikinya segera.
“Dunia menerima segala macam informasi palsu tentang penularan dan kematian,” kata Trump mengutuk WHO dan China.
Adapun, komentar presiden itu muncul setelah The Washington Post mengklaim telah memperoleh telegram diplomatik dari pejabat AS di Wuhan pada 2018 yang memperingatkan Washington untuk menguji virus corona pada kelelawar di Wuhan Institute of Virology.
Baca Juga
“Seandainya WHO melakukan tugasnya membawa para ahli medis ke China untuk menilai secara objektif situasi di lapangan dan menyerukan kuranganya transparansi China, wabah itu bisa diatasi dari sumbernya dengan kematian yang sedikit,” lanjutnya.
Namun demikian, kritikan Trump kali ini bertentangan dengan pernyataannya sendiri pada beberapa waktu lalu. Dalam postingannya di Twitter pada Januari, dia menyebut bahwa Amerika Serikat sangat menghargai upaya China dan transparansinya terkait pandemi ini.
“China telah bekerja keras terkait virus corona. Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan transparansi mereka. Itu semua akan bekerja dengan baik. Atas nama rakyat, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Xi,” tulis Trump pada 24 Januari lalu.
Adapun, Trump sendiri dituduh banyak pihak telah mengabaikan peringatan ancaman yang ditimbulkan oleh virus corona pada Februari lalu. Dia dinilai telah membuang waktu yang bisa digunakan untuk memperlambat penyebaran virus corona di Amerika Serikat.
Hingga saat ini, COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 1,96 juta orang di dunia dan menewaskan lebih dari 125.000 orang. Sementara, di Amerika Serikat jumlah kasus infeksinya mencapai lebih dari 610.000 orang dengan lebih dari 30.000 kematian.