Bisnis.com, TOKYO – Beberapa toko serba ada (toserba) di Jepang menerapkan pendekatan baru untuk menjaga jarak sosial dengan menggantung lembaran plastik dari langit-langit ruangan sebagai penghalang antara pelanggan dan staf di kasir selama pandemi virus corona.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan enam prefektur lainnya pekan lalu sebagai respons terhadap wabah virus corona jenis baru COVID-19.
Sementara itu, banyak bisnis di Tokyo dan tempat lain sekarang tutup, sebagian besar toko tetap buka karena dianggap penting.
Ada sekitar 58.000 toserba di seluruh Jepang. Sebagian besar buka 24 jam dan menjual segala sesuatu mulai dari bento (paket makan siang ala Jepang) hingga bir dan dasi. Mereka juga menawarkan pengiriman paket dan layanan pembayaran tagihan.
"Saya merasa lebih aman," kata Isao Otsuka, 53 tahun, pemilik restoran yang berbelanja di salah satu dari sekitar 150 toko 7-Eleven, terutama di Tokyo, yang memasang tirai plastik transparan.
Pemilik 7-Eleven, Seven & i Holdings, telah meminta pekerja toko untuk mengenakan masker, memeriksa suhu mereka, sering mencuci tangan, dan mensterilkan permukaan benda-benda.
Virus corona menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil cairan dari hidung atau mulut ketika seseorang batuk atau bersin, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Para ilmuwan juga mengatakan virus dapat tetap bertahan di udara selama berjam-jam dan di permukaan benda selama berhari-hari.
Jepang telah mencatat 7.411 kasus dan 138 kematian akibat virus corona pada Senin (13/4/2020), ungkap NHK, dengan lebih dari 2.000 kasus di Tokyo, naik tajam sejak akhir Maret.