Bisnis.com, JAKARTA - Najwa Shihab tak bisa menahan tangisnya ketika menceritakan sosok mendiang almarhum Glenn Fredly.
Melalui akun instagram resminya @najwashihab, dia menceritakan jika Glenn selalu ada dalam momen penting dalam hidupnya.
Pertama, ketika dia memutuskan keluar dari Metro TV, Glenn dan dr Tompi lah yang menjadi pemandu khusus acara perpisahannya.
Kemudian, ketika dia mulai meninggalkan dunia pertelevisian dan membuatnya galau, Glenn menghiburnya dengan mengajaknya tampil di panggung konsernya, padahal Najwa sama sekali tidak bisa bernyanyi.
Selanjutnya, ketika dia mulai berniat membangun Narasi, dia mengajak Glenn dan dr Tompi yang langsung diterimanya, bahkan membatalkan rencana membuat program di televisi nasional demi Najwa.
Padahal, katanya, waktu itu diapun belum tahu akan dibuat seperti apa Narasi itu.
Keduanya juga selalu saling mendukung. Glenn pernah ikut acara Najwa ke Makassar, begitupun sebaliknya Najwa pernah ikut Glenn ke Ambon.
Bagi Najwa, Glenn bukan hanya fasih membahas soal lagu bernada cinta, tapi dia juga pejuang kemanusiaan, demokrasi dan toleransi dengan caranya sendiri, dengan alunan suara merdunya.
Dia juga mencontohkan bahwa kecintaan terbesar Glenn adalah pada Timur Indonesia, dimana dia juga menjadi sahabat bagi kaum marjinal.
Di akhir testimoninya itu, Najwa yang sejak awal sudah terbata-bata akhirnya tak bisa menahan tangisnya.
Dia bertutur ketika menyampaikan kabar duka pada ayahnya Quraish Shihab, sang ayah berkata "Kita yakin, bahwa rahmat Tuhan yang maha luas, menyentuh semua mahluknya, Aamiin ya Rab," demikian akhir dari cerita Najwa soal suami dari Mutia Ayu ini.
Berikut catatan lengkap Najwa soal Glenn Fredly
Saya mendengar kabar itu Rabu malam. Saya tengah bersiap menuju LIVE Mata Najwa di studio, ketika dr Tompi menyampaikannya. “Tidak mungkin,” kata saya, “mana mungkin!” Saya masih berupaya menyangkal apa yang saya dengar dari dr Tompi. Sampai akhirnya saya menyerah dan kami bertangis-tangisan di telepon.
Terakhir kami saling berkabar ketika Narasi mempersiapkan Konser Musik Donasi #dirumahaja. Kakak Glenn memang sakit ketika itu, karenanya ia menyampaikan pesan meminta maaf tidak bisa tampil. Trio Lestari hanya muncul dengan dr. Tompi dan Sandy Sandoro saja.
Tapi Kakak Glenn sempat mengirimkan video rekamannya bernyanyi Rumah Kita. “Itu video penampilan terakhirnya,” kata dr Tompi ke saya semalam.
Saya ingat beberapa kali mengingatkannya untuk mengirim video rekamannya menyanyikan Rumah Kita. “Sudah buat videonya? Ditunggu, ya, Kak. Kalau belum ada Kakak Glenn Fredly belum lengkap video ini.” Berulang kali saya “menerornya” ketika itu. Video itu akhirnya ia kirimkan. Dan baru hari ini saya tahu, ia menahan sakit saat menyanyi dan merekam dirinya sendiri menyanyikan lagu “Rumah Kita”. Saya membaca lagi percakapan itu. Tambah hancur hati saya. Ya, Allah, andai saja saya tahu itu akan menjadi percakapan terakhir kami…. Saya mengenalnya sejak lama. Berulang kali ia tampil di Mata Najwa, dan ia tidak pernah hanya bicara tentang musik. Kakak Glenn bicara banyak hal lain, ttg demokrasi, toleransi dan pentingnya berbagi kasih.
Kami juga sempat berkeliling. Ia pernah ikut saya ke Makassar, dan saya pernah ikut Kakak Glenn ke Ambon. Jika diingat-ingat kembali, momen2 penting dalam karier saya selalu ada Kakak Glenn.
Ketika saya menutup perjalanan karier saya di Metro TV, Kakak Glenn dan dr Tompi hadir khusus memandu acara perpisahan. Ketika saya galau masa2 jeda dari televisi, Kakak Glenn mengajak saya yang tidak bisa menyanyi ini, untuk tetap terlibat dalam konser ulang tahunnya. Kakak Glenn meminjamkan panggungnya yg megah itu dan memberi saya tempat utk tampil.
Ketika saya memutuskan memulai perjalanan baru membangun Narasi, Kakak Glenn juga salah seorang pertama yg tanpa berpikir panjang mengatakan siap bergabung.