Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Spanyol dan Italia Berencana Perpanjang Lockdown

Spanyol akan memperpanjang kebijakan lockdown hingga 25 April. Sedangkan Italia hingga 13 April. Kebijakan ini diambil lantaran masih tingginya jumlah korban virus Corona di dua negara tersebut.
Petugas medis bersiap memeriksa masyarakat di Michigan Health Professionals Covid-19 melalui fasilitas pengujian di Millennium Medical Group di Farmington Hills, Michigan, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020). Menurut data departemen kesehatan kota menunjukkan jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi dari Detroit terus meningkat lebih dari 5.500 pasien  dan 221 diantaranya meninggal. Bloomberg/Emily Elconin
Petugas medis bersiap memeriksa masyarakat di Michigan Health Professionals Covid-19 melalui fasilitas pengujian di Millennium Medical Group di Farmington Hills, Michigan, Amerika Serikat, Selasa (7/4/2020). Menurut data departemen kesehatan kota menunjukkan jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi dari Detroit terus meningkat lebih dari 5.500 pasien dan 221 diantaranya meninggal. Bloomberg/Emily Elconin

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Spanyol dan Italia tengah mengambil ancang-ancang untuk memperpanjang kebijakan lockdown. Langkah ini ditempuh lantaran angka penularan virus Corona (Covid-19) di kedua negara tersebut terus melonjak.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez telah mendiskusikan kebijakan tersebut Kamis (8/4/2020) kemarin. Rencananya, lockdown di Negeri Matador bakal diperpanjang sampai 25 April 2020.

Sedangkan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mencanangkan perpanjangan tambahan dua pekan. Adapun lockdown yang berlaku di Italia ini sebelumnya cuma dicanangkan berjalan sampai 13 April 2020.

Menurut data Johns Hopkins University per Kamis (9/4/2020) pukul 16.45 WIB, jumlah kasus positif Corona di Spanyol sudah menyentuh angka 148.220, dengan 48.021 pasien dinyatakan sembuh dan 14.792 orang meninggal.

Sedangkan Italia mencatatkan 139.442 kasus dengan 26.491 pasien sembuh dan 17.669 orang meninggal.

Dalam kebijakan lockdown di Italia, perusahaan yang diperbolehkan tetap beroperas hanyalah yang bergerak di bidang farmasi, toko logisitik, dan makanan. Langkah ini dianggap efisien bukan saja oleh pihak pemerintahan, tapi juga ahli kesehatan setempat.

"Saat ini satu-satunya yang bisa kami yakini adalah bahwa kebijakan ini merupakan yang paling efisien," ujar Luca Richeldi, seorang pulmonologis asal Roma yang bekerja untuk Rumah Sakit Agostino Gemelli, seperti dilansir Bloomberg.

"Kurasa saat perpanjangan nanti pemerintah akan mengubah beberapa kebijakan, tapi kurasa tidak akan banyak berpengaruh. Bagaimanapun di saat seperti ini kontak sosial harus diminimalisir agar tak ada kasus baru terus menerus," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper