Bisnis.com, JAKARTA - New York mencatat 731 kematian sehari terakhir akibat virus corona baru ARS-CoV-2 yang menandai lonjakan satu hari terbesar, sedangkan jumlah korban tewas di negara bagian itu mencapai 5.489 orang, menurut Gubernur Andrew Cuomo.
“Kita kehilangan lagi 731 orang. Ada keluarga, ada ibu, ada ayah, ada saudara perempuan, ada saudara laki-laki. Begitu banyak lagi penderitaan warga New York,” kata Cuomo pada briefing di State Capitol seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (8/4/2020).
Setidaknya 3.202 orang meninggal dunia akibat virus itu di New York City saja, menurut hitungan baru yang dirilis oleh pejabat kesehatan kota itu kemarin.
Cuomo membandingkan kejadian itu dengan tragedi 11 September 2001, serangan yang mengubah masyarakat dengan perasaan kerentanan yang belum pernah Anda miliki sebelumnya,” kata Cuomo.
Korban meninggal akibat virus corona baru telah meningkat tajam hanya dalam beberapa minggu. New York City mencatat yang pertama pada 13 Maret, kurang dari dua minggu setelah mengkonfirmasi infeksi pertamanya.
Akan tetapi dalam tanda yang menggembirakan, Cuomo melaporkan kemarin bahwa rata-rata jumlah orang yang baru dirawat di rumah sakit setiap hari turun selama tiga hari terakhir.
Baca Juga
Sebelumnya, Cuomo memerintahkan pembebasan setidaknya 1.100 tahanan seprti dikutip BBC.com. Dia juga akan"terus mengevaluasi" situasi di penjara-penjara New York sehubungan dengan virus corona.
Sejumlah lembaga bantuan hmmukum dalam sebuah pernyataan mengecam kegagalan Cuomo untuk membebaskan mereka yang "sangat rentan" terhadap virus tersebut.
Saat ini jumlah kasus wabah Covid-19 di AS mencapai 72.986 dengan angka kematian 81.867 orang.