Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 di Arab Saudi Bisa Capai 200.000

Kerajaan Arab Saudi telah melaporkan 2.795 kasus Covid-19 dan 41 kematian, atau yang tertinggi di enam negara Teluk.
King Abdullah City yang berlokasi di dekat Jeddah, kota perdagangan utaa Arab Saudi./Reuters-Susan Baaghil
King Abdullah City yang berlokasi di dekat Jeddah, kota perdagangan utaa Arab Saudi./Reuters-Susan Baaghil

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kasus Covid-19 di Arab Saudi bisa mencapai 10.000 hingga 200.000 tergantung pada kepatuhan dengan jam malam dan jarak sosial, menurut kementerian kesehatan negara itu.

"Kami berada pada saat yang menentukan saat masyarakat menuntut tanggung jawab kami dan berkontribusi bersama dengan tekad untuk menghentikan penyebaran pandemi ini," kata Menteri Kesehmatan Tawfiq Al-Rabiah dalam pidato yang jarang ditayangkan di televisi seperti dikutip ArabNews.com, Rabu (8/4/2020).

Kerajaan Arab Saudi telah melaporkan 2.795 kasus Covid-19 dan 41 kematian, atau yang tertinggi di enam negara Teluk.

Empat studi oleh para ahli penyakit menular menunjukkan jumlah kasus akan mencapai antara 10.000 dan 200.000, ujar menteri tersebut.

Arab Saudi memberlakukan jam malam baru selama 24 jam yang mulai diberlakukan pada Senin (6/4/2020) malam karena sebagian warga tidak menganggap serius bahaya infeksi Covid-19, sehingga meninggalkan rumah dan berkumpul dalam kelompok, katanya.

Sedangkan, kepadatan lalu lintas jalan hanya 46 persen dari normal dan hal itu masih terlalu tinggi, katanya.

Di daerah-daerah yang belum berada di bawah kuncian 24 jam, Kementerian Dalam Negeri memberlakukan jam malam harian mulai pukul tujuh malam.

Seorang pejabat senior Arab Saudi sebelumya meminta lebih dari satu juta umat Muslim sedunia yang berniat untuk berhaji tahun ini agar menunda rencana tersebut.

Pernyataan ini ditujukan sebab haji bisa saja dibatalkan karena alasan wabah virus corona seperti dikutip Saudi Press Agency.

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Muhammad Saleh bin Taher Banten pada Rabu lalu mengatakan bahwa umat Islam harus "bersabar" dalam perencanaan mereka untuk melaksanakan haji. Ibadah rukun Islam kelima itu diperkirakan akan dimulai pada akhir Juli tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper