Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan wisatawan berbondong-bondong menaiki kereta api meninggalkan Wuhan pagi ini setelah pihak berwenang mencabut larangan lebih dari dua bulan untuk perjalanan keluar dari kota itu.
Wuhan menjadi sumber pertama wabah Covid-19 yang kemudian menjalar menjadi pandemi global.
Saat ini jumlah korban meninggal akibat wabah Covid-19 mencapai 81.000 orang dan kasus tercatat sebanyak 1,4 juta di seluruh dunia.
Larangan masuk dan keluar kota itu dicabut tadi malam dan banyak penumpang kereta api menyatakan kegembiraannya saat masuk Stasiun Wuchang Wuhan.
Mereka berlomba untuk dapat kesempatan pertama naik kereta api semalam menuju ke luar kota.
"Wuhan telah kehilangan banyak akibat wabah ini dan orang-orang Wuhan telah membayar mahal," kata seorang lelaki berusia 21 tahun bermarga Yao, yang sedang kembali ke pekerjaannya di restoran di Shanghai. Sekarang lockdown telah dicabut, saya pikir kita semua cukup senang, katanya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (8/4/2020).
Baca Juga
Pemerintah setempat mengatakan bahwa sebanyak 55.000 orang diperkirakan akan keluar pada hari ini dengan kereta api dari Wuhan. Kota itu dikarantina sejak 23 Januari.
"Saya terkunci selama 77 hari! teriak seorang pria dari provinsi tetangganya, Hunan, yang berada di Wuhan sebelum kota itu ditutup.
Penguncian itu menjadikan Wuhan tempat pertama di dunia yang mengalami langkah-langkah penahanan kejam yang sekarang terlihat di banyak negara.
Wuhan mencatat lebih dari 81.000 infeksi wabah ccorona dan lebih dari 3.300 kematian.
Sementara itu, sejumlah negara di seluruh dunia semakin mengadopsi langkah-langkah tegas, termasuk penguncian penuh, penutupan bandara selain memberlakukan pembatasan perjalanan dan sepenuhnya menutup perbatasan mereka, untuk menangkal virus corona baru seperti dikutip Aljazeera.com.
Selain Albania dan Aljazair, negara Angola di Afrika juga mengunci negaranya. Wisatawan harus mengunjungi situs web pemerintah untuk mendapatkan informasi terbaru dan perincian lebih lanjut.