Bisnis.com, JAKARTA – Harga sewa di wilayah pusat Singapura mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan riset ECA International, rata-rata harga sewa apartemen per bulan untuk unit tanpa furnitur, kelas menengah, tiga kamar tidur di wilayah pusat saat ini berada di posisi US$4.233 atau naik 1,4 persen dari 2019.
Regional Director ECA International Singapura Lee Quane mengatakan kenaikan tersebut didorong oleh banyaknya relokasi perusahaan ke Singapura dalam 12 bulan terakhir, terutama dari perusahaan teknologi finansial dan farmasi.
Riset ECA International menyebutkan bawa ekspatriat yang datang dari sektor tersebut umumnya berasal dari Hong Kong karena kondisi di Singapura dinilai lebih stabil. Namun, pembatasan perizinan tenaga kerja asing di Singapura saat ini membuat pertumbuhan pasar ekspatriat terhambat.
“Namun, Singapura masih menjadi lokasi properti paling mahal kesembilan di Asia untuk biaya sewanya. Singapura masih berada di bawah Shanghai, Mumbai, dan Seoul, sehingga masih menjadi pilihan,” ungkap Quane.
Adapun, di Asia, Hong Kong masih menempati urutan pertama dengan harga akomodasi termahal untuk ekspatriat. Rata-rata harga sewa di Hong Kong mencapai US$11.318 per bulan, naik 3,45 persen dari 2019.
Baca Juga
Namun, Quane menyebutkan bahwa kenaikan harga pada tahun ini tak setinggi dibandingkan dengan pada 2018 yang sempat naik 4,9 persen.
“Karena masih ada kasus unjuk rasa anti-pemerintah dan wabah corona yang masih terus merebak, kami memprediksikan harga sewa di Hong Kong masih akan mengalami penurunan sepanjang 2020. Terlebih karena permintaan dari pekerja luar negeri pasti mengalami penurunan tajam,” ujar Quane.