Bisnis.com, JAKARTA - Ratu Elizabeth memberi semangat rakyatnya dengan mengatakan Inggris "akan berhasil" dalam perang melawan pandemi Covid-19 setelah negara itu mencatat angka kematian 4.934 orang.
Pesan itu disampaikannya melalui sebuah pidato yang jarang terjadi di negara itu. Dalam pesannya sang ratu berterima kasih kepada rakyatnya karena mengikuti aturan pemerintah untuk tinggal di rumah dan memuji mereka yang "membantu orang lain" dengan rasa persaudaraan.
Dia juga berterima kasih kepada para tenaga medis dengan mengatakan "setiap jam" pekerjaan mereka akan "membawa kita lebih dekat ke kondisi yang lebih normal".
"Meskipun kita telah menghadapi tantangan sebelumnya, namun kali ini tantangannya berbeda berbeda," ujarnya seperti dikutip BBC.com, Senin (6/4)
Ratu yang kini berusia 93 tahun itu juga mengakui "rasa sakit pemisahan dari orang-orang yang dicintai" yang disebabkan oleh jarak sosial yang mengingatkannya pada pengalaman yang dialami anak-anak pengungsi selama Perang Dunia Kedua.
"Sekarang, seperti itu, kita tahu, jauh di lubuk hati, bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, satu jam setelah Ratu Elizabeth berpidato, Downing Street mengumumkan bahwa Perdana Menteri Boris Johnson telah dibawa ke rumah sakit setelah 10 hari lalu dia dinyatakan positif terkena wabah Covid-19.
Johnson telah melakukan isolasi sendiri sejak dia dinyatakan positif terkena virus pada 27 Maret lalu seperti dikutip Aljazeera.com.
Kantornya mengatakan apa yang dilakukan Johnson adalah "langkah pencegahan", bukan masuk rumah sakit dalam keadaan darurat.
"Atas saran dokternya, Perdana Menteri malam ini telah dirawat di rumah sakit untuk tes," menurut laporan Downing Street.
Pada 27 Maret, Johnson menjadi pemimpin pertama dari negara maju yang mengumumkan bahwa dia telah dites positif. Dia pergi ke isolasi di sebuah flat di Downing Street dan mengatakan pada hari Jumat bahwa dia tinggal di sana karena dia masih mengalami suhu tubuh yang tinggi.