Bisnis.com, JAKARTA – SoftBank Group Corp membatalkan perjanjian akuisisi saham WeWork senilai US$3 miliar dari mantan Chief Executive Officer Adam Neumann dan pemegang saham lainnya, meskipun ada ancaman tindakan hukum dari beberapa anggota dewan perusahaan.
SoftBank sebelumnya sepakat mengakuisisi saham dari Neumann, Benchmark Capital, dan lainnya sebagai bagian dari paket bailout tahun lalu, namun mengatakan kepada pemegang saham pada pertengahan Maret bahwa syarat-syarat untuk kesepakatan belum dipenuhi.
"SoftBank sebagai pemegang saham kendali perusahaan mengatakan kepada Komite Khusus Dewan Direksi WeWork bahwa mereka tidak akan menyelesaikan penawaran tender yang disepakati pada Oktober 2019," ungkap komite tersebut, yang terdiri dari Bruce Dunlevie dari Benchmark dan direktur lain, Lew Frankfort, seperti dikutip Bloomberg.
“Komite Khusus terkejut dan kecewa dengan perkembangan ini, dan tetap berkomitmen untuk mencapai resolusi yang menjadi kepentingan terbaik bagi WeWork dan pemegang saham minoritasnya, termasuk karyawan dan mantan karyawan WeWork. Komite Khusus akan mengevaluasi semua opsi hukumnya, termasuk litigasi,” ungkap mereka.
Saham SoftBank melonjak 2,91 pada perdagangan hari ini, di tengah pelemahan bursa saham Jepang. Perusahaan belum memberikan komentarnya mengenai batalnya kesepakatan ini.
Rencana akuisisi saham dicanangkan pada bulan Oktober sebagai bagian dari penyelamatan SoftBank atas WeWork, setelah penawaran umum perdana perusahaan gagal. Dalam kesepakatan itu, SoftBank akan mengakuisisi hampir 80 persen saham di perusahaan dan membeli saham seniali US$3 miliar dari investor serta karyawan ini dan mantan karyawan WeWork.
Baca Juga
WeWork menandatangani sewa jangka panjang dengan pemilik lahan di seluruh dunia dan kemudian menyewakan ruang itu kepada perusahaan kecil dan pekerja lepas. Bisnis ini sangat rentan terhadap virus korona dan perlambatan ekonomi. Dalam sepucuk surat kepada pemegang obligasi, perusahaan memperingatkan bahwa mereka tidak akan mencapai target untuk tahun 2020.
Dalam beberapa pekan terakhir, transaksi pembelian pemegang saham menjadi semakin kontroversial. SoftBank mengirim surat kepada investor WeWork yang mengatakan mereka dapat menarik diri dari perjanjian jika kondisi tertentu tidak dipenuhi selama tenggat waktu.
SoftBank mengutip masalah peraturan dan beberapa penyelidikan pemerintah terhadap WeWork, termasuk dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS dan Departemen Kehakiman.