Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19, Pasien Meninggal di Prancis Lebih dari 3.000 Orang

Kementerian Kesehatan tidak memberikan batas akhir lockdown, tapi menyatakan akan ada undang-undang yang akan diusulkan pemerintah.
 Menara Eiffel di Prancis/Istimewa
Menara Eiffel di Prancis/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Italia akan memperpanjang masa penguncian nasional (lockdown) yang akan berakhir pada Jumat pekan ini menjadi setidaknya sampai musim Paskah pada 12 April mendatang untuk mengurangi dampak penyebaran virus corona meski jumlah infeksi baru mulai menurun.

"Hasil evaluasi akan memperpanjang semua langkah penguncian setidaknya sampai Paskah. Pemerintah akan bergerak ke arah ini," ujar Menteri Kesehatan Roberto Speranza seperti dikutip ChannnelNewsAsia.com, Selasa (31/3/2020).

Kementerian Kesehatan tidak memberikan batas akhir lockdown, tapi menyatakan akan ada undang-undang yang akan diusulkan pemerintah.

Minggu Paskah adalah 12 April tahun ini. Sebagian besar warga Italia adalah penganut Katolik Roma dan tempat Vatikan berada sebagai pusat gereja dunia.

Angka kematian di Italia akibat virus corona mencapai 11.591 orang sejak wabah itu muncul di wilayah utara pada 21 Februari lalu.

Korban tewas meningkat 812 orang dalam 24 jam terakhir, menurut Badan Perlindungan Sipil meski jumlah kasus baru naik hanya 4.050. Kenaikan itu merupakan yang terendah sejak 17 Maret dan kini kasus telah mencapai total 101.739.

Sementara itu, Aljazeera.com melaporkan Prancis mencatat jumlah kematian akibat virus corona virus melebihi 3.000 orang.

Wilayah Grand Est adalah yang pertama di Prancis yang dilanda gelombang infeksi.

Infeksi dengan cepat pindah ke wilayah barat hingga melanda wilayah Paris yang lebih luas. Akibatnya, rumah sakit mati-matian menambah ranjang perawatan intensif untuk mengatasi bencana itu.

Jumlah kematian akibat virus corona sejak 1 Maret naik 16 persen menjadi 3.024 orang, sementara jumlah kasus perawatan intensif naik lebih dari 10 persen menjadi 5.107.

Perdana Menteri Edouard Philippe memperingatkan 67 juta orang di negara itu bahwa minggu-minggu terberat dalam perang melawan epidemi masih akan datang.

Sedangkan para dokter di Ibu Kota mengatakan bahwa mereka sudah mulai mendekati titik jenuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper