Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono mengatakan pihaknya siap mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait penanganan penyebaran virus corona SARS-CoV-2, termasuk penerapan karantina wilayah atau lockdown.
"Dan kemudian mengacu pada prinsip keselamatan rakyat, jadi kami akan menunggu pemerintah, apa yang akan dilakukan. Polisi siap," ujar Argo melalui video konferensi pers, Senin (30/3/2020).
Ihwal rencana simulasi karantina yang akan dilakukan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Argo menyebut hal itu sebagai langkah preventif, sehingga Polri siap apabila pemerintah mengambil kebijakan yang berbeda.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Komisaris Besar Yusri Yunus pun sebelumnya sudah mengatakan bahwa surat telegram yang memuat soal penutupan akses jalan ke dan dari DKI Jakarta hanya sebatas simulasi.
Surat telegram Kapolda Metro Jaya bernomor ST/414/III/OPS.2/2020 tertanggal 28 Maret 2020 itu ditujukan kepada seluruh Kepolsian Resor untuk menyerahkan peta pengamanan daerah yang akan ditutup jika kebijakan karantina diberlakukan.
"Intinya polisi enggak mau underestimate, ya. Harus siap apapun yang terjadi sampai yang terberat, berdasarkan kebijakan pemerintah," ucap Yusri saat dikonfirmasi.
Namun, Yusri tak menjelaskan jumlah pintu masuk yang akan ditutup jika karantina dilakukan. Ia hanya mengatakan bahwa simulasi tidak digelar langsung di lapangan.
"Simulasi dilakukan di Polda, bukan di lapangan. Ini makanya rapat koordinasi, minta data ke Polres," kata Yusri.
Baik Yusri maupun Argo pun memastikan, kebijakan pemerintah saat ini masih menggalakkan physical distancing atau jaga jarak secara fisik.