Bisnis.com, JAKARTA - Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengimbau masyarakat untuk menggalang solidaritas konkret terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Prasodjo mengingatkan kebijakan untuk tinggal di rumah berdampak langsung bagi sebagian warga yang menggantungkan diri pada penghasilan yang bersifat harian.
“Saatnya kita mengumpulkan sembako, apa saja yang bisa kita berikan, kepada keluarga-keluarga di setiap kampung,” tutur Imam saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (30/2/2020).
Ia mengingatkan, tanpa adanya solidaritas tersebut, akan berjatuhan juga korban-korban lain yaitu berupa kelaparan di sejumlah keluarga. Dengan demikian, menurutnya, memperhatikan orang lain terutama mereka yang membutuhkan adalah salah satu cara untuk menjamin terlaksananya usaha pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
“Kita cegah virus ini agar tidak menyebar juga dengan menjaga jarak dalam kita berinteraksi, berkumpul, agar droplet-droplet tidak tersebar,”ujarnya.
Pemerintah pusat meminta sebagian anggaran pemerintah daerah direalokasi untuk menggenjot upaya percepatan penanganan penyebaran virus SARS-CoV-2.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian dalam Negeri,Safrizal Za, mengatakan sejumlah kegiatan yang tidak perlu di daerah dapat direalokasi untuk tindakan pencegahan dan mitigasi.
“Seperti belanja perjalanan dinas, termasuk juga belanja-belanja meeting atau belanja lainnya yang dikira belum diperlukan,” kata Safrizal saat memberi keterangan pers ihwal Arahan Presiden ke Pemerintah Daerah tentang Rencana Aksi terkait Penanganan Virus Corona Covid-19 di daerah, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Rabu (25/3/2020).
Dia mengingatkan saat ini sedang dilakukan upaya physical distancing dengan demikian belanja perjalanan dinas dapat dialihkan menjadi belanja penanganan wabah corona. Selain itu, dia menerangkan, upaya penambahan kapasitas rumah sakit dan ruangan isolasi juga dapat dipergunakan dari anggaran realokasi tersebut.
“Termasuk juga belanja-belanja dalam rangka pencegahan, seperti pengadaan disinfektan, pengadaan alat pelindung diri, juga tindakan mitigasi maupun sosialisasi, mulai dari level provinsi, kabupaten, kota, Kecamatan, Kelurahan, Desa sampai ke RT RW. Semuanya perlu digerakkan,” kata dia.
Jumlah pasien positif virus Covid-19 bertambah 130 orang menjadi 1.285 pasien hingga Minggu (29/3/2020). Sejauh ini pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 6.500 spesimen.
Kemudian kasus sembuh bertambah jadi 5 orang, menjadi 64 orang. Pasien meninggal menjadi 114 orang, atau tambah 12 orang pada periode yang sama.
“Oleh karena itu mari sadari betul masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi. Masih ada penularan karena kontak dekat. Masih ada yang belum rajin cuci tangan dengan sabun,” kata juru bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto dalam video conference, Minggu (29/3/2020) sore.