Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibully Netizen Soal Si Kaya dan Si Miskin, Jubir Penanganan Corona Menjawab

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjadi sasaran bullying atau risak di media sosial.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjadi sasaran bullying atau risak di media sosial.

Warganet merisak Yuri karena pernyataannya yang meminta orang kaya dan orang miskin saling menolong dalam menghadapi pandemi Covid-19 akibat virus Corona.

Pernyataan Yuri dianggap merendahkan masyarakat ekonomi bawah.

"Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya, ini menjadi kerja sama yang penting," begitu bunyi pernyataan Yuri yang belakangan dipersoalkan di media sosial.

Pernyataan itu disampaikanya dalam telekonferensi melalui akun YouTube BNPB pada Jumat lalu, 27 Maret 2020, yang viral di media sosial.

Akibat keributan tersebut, Yuri menjelaskan bahwa pernyataan tersebut sama sekali tidak bermaksud merendahkan kaum miskin.

Yuri mengatakan sejak awal dia sudah menyadari bahwa pernyataannya itu akan dipotong-potong dan diviralkan agar heboh dan membetot perhatian publik.

"Padahal, secara lengkap saya meminta orang kaya peduli sama orang yang harus bekerja harian di luar rumah, mereka rentan sakit," ujar Yuri saat dihubungi Tempo, Minggu (29/3/2020).

Yuri lantas mencontohkan para pengemudi ojek online yang tetap harus melanglang aspal di tengah wabah Corona. Tentu mereka lebih rentan tertular virus Corona daripada para pekerja kantoran yang work from home.

Itu sebabnya, dia meminta 'Si Kaya' membantu 'Si Miskin' agar bisa beristirahat sejenak dan tak perlu bekerja di tengah wabah Covid-19.

"Maka saya ilustrasikan banyak orang kaya yang membantu kebutuhan sembako harian orang miskin sehingga mereka tidak perlu lagi keluar rumah. Itu akan mengurangi risiko ketularan penyakit," tutur Achmad Yurianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Saeno
Sumber : TEMPO.CO

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper