Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Vietnam berencana untuk mencadangkan pasokan beras sebanyak 190.000 ton sampai dengan 15 Juni 2020 untuk memastikan ada cukup bahan pangan di tengah wabah virus corona.
Dilansir melalui Bloomberg, situs web Kementerian Keuangan Vietnam mengatakan bahwa departemen cadangan negara juga akan mengumpulkan 80.000 ton beras tahun ini.
Pada tahun 2019, departemen itu menyimpan 200.000 ton beras dan 80.000 ton padi selama setahun penuh.
"Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pekan ini memerintahkan penangguhan kontrak ekspor beras baru setidaknya 28 Maret," seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (27/3).
Negara ini adalah eksportir beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand.
Departemen cadangan negara juga akan menimbun 80.000 ton beras tahun ini. Pada tahun 2019, departemen menyimpan 200.000 ton beras dan 80.000 ton padi selama setahun penuh.
Baca Juga
Dilansir melalui Strait Times, pemerintah juga menghimbau agar perusahaan, selain toko makanan dan fasilitas kesehatan, agar menutup sementara bisnis mereka sampai dengan 15 April mendatang.
Perdana menteri juga melarang pertemuan lebih dari 10 orang di luar kepentigan pekerjaan, sekolah dan rumah sakit.
Upacara keagamaan yang melibatkan lebih dari 20 orang dan semua kegiatan hiburan akan dihentikan, sementara perjalanan antara kota dan provinsi yang terdampak virus akan dibatasi.
Vietnam telah mengkonfirmasi 153 kasus Covid-19, termasuk 20 pasien yang sudah sembuh, menurut Kementerian Kesehatan setempat.