Bisnis.com, JAKARTA - China hari ini, Kamis (19/3/2020), melaporkan sudah tidak ada lagi kasus baru virus corona untuk pertama kalinya sejak mulai mencatatnya pada Januari, akan tetapi mengalami lonjakan infeksi yang datang dari luar negeri.
Berkurangnya infeksi domestik menandai tahapan terpenting dalam upaya menangkal virus tersebut. Hanya saja, peningkatan kasus impor menahan kemajuan yang telah dicapai selama ini.
Kini, ada 34 kasus yang dibawa dari luar negeri atau menjadi peningkatan harian terbesar dalam dua minggu, menurut Komisi Kesehatan Nasional negara itu.
Dari 34 infeksi yang diimpor, Beijing menyumbang 21 kasus, menurut catatan harian kota tersebut seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (19/3/2020).
Di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei tengah tempat penyakit itu muncul pada manusia akhir tahun lalu, juga melaporkan tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi untuk pertama kalinya sejak wabah itu muncul.
Delapan kematian baru dilaporkan di China pada Rabu (18/3/2020), semuanya dari provinsi Hubei sehingga menjadikan jumlah korban tewas di negara itu menjadi 3.245 orang.
Baca Juga
Sebanyak 80.928 orang kini telah dipastikan menderita penyakit tersebut di China seperti dikutip CNBC.com. Dari jumlah kasus terkonfirmasi itu 70.420 telah pulih dan 3.245 meninggal.
Karena penyebaran infeksi secara eksponensial di negara-negara lain dalam beberapa minggu terakhir, China sekarang menyumbang kurang dari 50 persen dari total jumlah kasus di seluruh dunia.