Bisnis.com, JAKARTA—Malaysia mengumumkan kasus kematian pertama akibat virus corona, setelah negara ini melaporkan jumlah kasus infeksi virus terbanyak di Asia Tenggara.
Berdasarkan keterangan resmi pemerintah, dilansir dari Bloomberg, Selasa (17/3/2020), seorang lelaki berusia 60 tahun meninggal di Kuching, Sarawak. Tetapi, pemerintah masih menelusuri penyebab sumber kematiannya.
Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan kematian kedua juga dilaporkan terjadi pada pria berusia 34 tahun yang diketahui menghadiri acara keagamaan di Kuala Lumpur.
Pria yang berasal dari Sarawak ini memiliki riwayat penyakit kronis dan mulai menunjukkan gejala misalnya batuk, demam, dan kesulitan bernapas pada 7 Maret 2020. Sebaliknya pria yang lebih muda mulai menunjukkan gejalanya pada 5 Maret 2020 dan dikonfirmasi positif seminggu kemudian.
Pandemik Covid-19 yang berawal dari China telah menyebar dari Italia ke Amerika Serikat. Khusus untuk Malaysia, negara ini menyatakan pasien yang terjangkit virus bahkan tidak memiliki riwayat bepergian ke China. Hingga saat ini, jumlah kasus infeksi virus corona di Malaysia melonjak menjadi 673.
Untuk itu, Malaysia memberlakukan pembatasan pergerakan manusia dengan menutup sekolah, toko, dan layanan publik tidak esensial untuk menekan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, perkembangan terbaru pasien positif virus Corona di Indonesia bertambah cukup signifikan. Berdasarkan data yag dikeluarkan per Selasa (17/3/2020), terdapat tambahan 38 pasien baru yang terpapar virus Corona. Kini total pasien positif terinfeksi virus Corona adalah 172 orang, setelah pada Senin (16/3/2020) "baru" berjumlah 134.
"Penambahan terbanyak adalah dari Provinsi DKI Jakarta, kemudian Jawa Timur, dari Jawa Tengah dan juga dari Provinsi Kepulauan Riau," ucap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, Selasa (17/3/2020).
Menurut pria yang biasa disapa Yuri tersebut, ada alasan mengapa penambahan pasien terbanyak terjadi di Jakarta. Sebab, menurut Yuri, Ibu Kota memiliki gerbang yang banyak. Dan juga, Jakarta merupakan pusat dari putaran ekonomi serta pemerintahan Indonesia. Oleh karena itu, mobilitas warga di dalamnya bergerak sangat cepat.
Hingga kini, pemerintah Indonesia mencatatnya sebanyak 5 pasien virus corona meninggal dunia. Angka kematian ini lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura.