Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan wabah COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan secara umum koordinasi pusat dengan daerah sudah berjalan baik ihwal penanggulanan wabah corona. Yuri menerangkan sejumlah institusi yang memiliki kapasitas pemeriksaan spesimen sudah melakukan fungsinya dengan baik.
“Ini akan memperpendek pengiriman spesimen dari rumah sakit ke laboratorium,” kata Yuri saat memberi keterangan pers ihwal Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa (17/3/2020).
Ia menjelaskan Laboratorium Penyakit Menular Universitas Airlangga (Unair) sudah melakukan pengiriman spesimen. Tak lama lagi, ia mengimbuhkan, DKI Jakarta juga akan dapat melakukan pemeriksaan spesimen melalui Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Laboratorium Universitas Indonesia (UI) dan Balai Besar Kesehatan Lingkungan.
“Kami harap pekan depan bisa dilakukan,” ujarnya.
Ia juga berharap, pemeriksaan spesimen di Surabaya dapat dilakukan oleh sejumlah laboratorium penelitian selain milik Universitas Airlangga. Namun juga, menurutnya, dapat dilakukan di Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan.
Yuri mengatakan untuk saat ini spesimen yang sudah diterima sebanyak 2300 lebih. Dan ia juga menggarisbawahi bahwa data ini terus bergerak cepat. Menanggapi hal itu, ia mengatakan, pemerintah telah menambah fasilitas laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan. “Dari hari ke hari kita bisa menambah 500 orang untuk dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Baca Juga
“Lalu dapat dilakukan di Yogyakarta, Banjar Baru dan balai besar lain,” ucapnya.
Pemerintah mencatatkan jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) yang telah sembuh bertambah, menjadi 9 orang.
Terkini, pemerintah mengatakan sebanyak 172 orang positif terpapar virus corona. Berdasarkan data yang dikeluarkan per Selasa (17/3/2020), terdapat tambahan 38 pasien baru yang terpapar virus Corona. Kini total pasien positif terinfeksi virus Corona adalah 172 orang, setelah pada Senin (16/3/2020) berjumlah 134.
Yuri mengatakan penambahan itu berasal dari spesimen yang telah diperiksa oleh Puslitbangkes Kementerian Kesehatan dan sejumlah lembaga penelitian.
Dari jumlah tersebut dikatakan bahwa penambahan kasus berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Provinsi Kepulauan Riau.