Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang mengkaji kemungkinan implementasi penundaan Ujian Nasional (UN) dan kegiatan belajar daring jika diperlukan di tengah kondisi wabah virus corona (Covid-19).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menuturkan siap untuk mendukung implementasi penundaan UN jika diperlukan, selain kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Hal itu demi memastikan keamanan dan keselamatan semua warga sekolah," kata Nadiem, Minggu (15/3/2020).
Pihaknya mengaku telah mempersiapkan diri dengan semua skenario, termasuk penerapan bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran secara daring untuk para siswa. Kemendikbud diketahui telah mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android Rumah Belajar.
Portal Rumah Belajar dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.id. Beberapa fitur unggulan yang dapat diakses oleh peserta didik dan guru, di antaranya Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal.
Rumah Belajar tersebut, lanjutnya, dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.
Baca Juga
Nadiem juga mendukung kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang meliburkan sekolah karena khawatir dengan penyebaran virus corona jenis baru.
"Dampak penyebaran virus corona akan berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Keamanan dan keselamatan peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan itu yang utama," ujarnya.
Mendikbud mengapresiasi langkah proaktif yang dilakukan di semua lini pemerintahan daerah serta mitra di kalangan swasta. Adapun, sejumlah pemerintah daerah meliburkan sekolah selama 14 hari karena khawatir dengan penyebaran virus corona.