Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres 2024: Popularitas Sandiaga Uno Saingi Prabowo

Meski demikian, Prabowo berpotensi ‘tersandung’ dengan figur-figur muda populer. Pesaing terberat justru bekas pendampingnya dalam Pilpres 2019 sekaligus anak buahnya di Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno.
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan usai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali didaulat lembaga survei sebagai tokoh teratas dalam bursa pencalonan presiden Pilpres 2024.

Meski demikian, Prabowo berpotensi ‘tersandung’ dengan figur-figur muda populer. Pesaing terberat justru bekas pendampingnya dalam Pilpres 2019 sekaligus anak buahnya di Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno.

Indonesia Political Opinion (IPO) telah melakukan simulasi kandidat potensial calon presiden menuju suksesi 2024.

Lembaga survei tersebut membagi peta popularitas calon presiden dalam dua kategori yakni tokoh lama dan tokoh baru.

Sebanyak 92 persen masyarakat memandang Prabowo sebagai tokoh lama yang berniat menjadi calon presiden. Menyusul di bawahnya adalah Menkopolhukam Mahfud M.D. (55,0 persen), Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (51,7 persen), Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (48,1 persen), bekas Menko Perekonomian Hatta Radjasa (36,0 persen), dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (27,4 persen).

Sementara itu, Sandiaga Uno memuncaki daftar tokoh baru dengan popularitas 88,1 persen.

Di peringkat berikutnya adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (84,6 persen), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (47,3 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (45,0 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (26,9 persen), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (24,0 persen).

Survei IPO berbasis teknik wellbeing purposive sampling (WPS) tersebut berlangsung dari 10 Januari-31 Januari 2020 terhadap 1.600 responden di 27 provinsi. Validitas data dengan menggunakan metode tersebut diklaim dalam rentang 94 persen – 97 persen.

“Menurut saya, Prabowo memiliki popularitas tertinggi tak menarik karena beliau memang calon presiden 2014 dan 2019. Tapi, publik bilang pada 2024 harus muncul tokoh baru agar persoalan masyarakat terselesaikan,” ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Dedi menambahkan bahwa hanya 16,4 persen masyarakat yang meyakini Prabowo mampu memenangkan kontestasi pada 4 tahun mendatang.

Sebaliknya, sebanyak 64,5 persen publik memprediksi Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut keok untuk kali ketiga.

“Jika mendapat pasangan dari partai politik terkuat sekalipun Prabowo tetap lebih berpeluang kalah,” ucap Dedi.

Menanggapi survei tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono optimistis popularitas dan elektabilitas Prabowo tidak terkejar oleh tokoh-tokoh lain. Apalagi, tidak ada lagi figur Jokowi yang telah dua kali menekuk Prabowo dalam kontestasi 2014 dan 2019.

“Kalau muncul sosok seperti Jokowi akan sulit Prabowo mengalahkannya,” kata Arief di tempat yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper