Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa jejaring sosial Twitter Inc. meningkatkan responsnya terhadap wabah penyakit virus corona (Covid-19) dengan memerintahkan seluruh karyawannya untuk bekerja dari rumah masing-masing.
Perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, tersebut diketahui memiliki lebih dari 35 kantor dan hampir 5.000 karyawan di seluruh dunia.
Kantor-kantornya di Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan telah memandatkan kerja secara remote sebagian karena langkah pembatasan yang dilancarkan pemerintah.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (12/3/2020), Twitter juga mengatakan akan terus membayar kontraktor dan para pekerjanya untuk menutup jam kerja standar selama periode disrupsi ini.
Peningkatan respons tersebut dilakukan hanya berselang kurang dari dua pekan setelah perusahaan yang dipimpin CEO Jack Sorsey itu mengimbau seluruh karyawan untuk bekerja remote seiring meluasnya wabah penyakit virus corona.
Langkah-langkah yang diambil Twitter pun mencerminkan repons di seluruh industri teknologi AS. Microsoft Corp dan perusahaan lainnya berkomitmen untuk membayar pekerja yang tidak dapat melakukan pekerjaan mereka secara langsung dan juga mendesak bekerja remote.
Baca Juga
Hingga Kamis (12/3) pagi WIB, jumlah korban jiwa virus Corona terus menanjak mencapai total lebih dari 4.600 jiwa, dengan total lebih dari 126.000 kasus di seluruh dunia, seperti dikutip dari worldometers.
Italia berada di tempat kedua negara dengan total korban jiwa terbanyak setelah China. Posisi Italia diikuti Iran dengan jumlah korban 354 jiwa, Korea Selatan sebanyak 60 orang, dan Prancis serta Spanyol yang masing-masing mencatat total 48 dan 44 korban jiwa hingga Kamis pagi.
Semakin banyak pula negara yang terjangkit virus mematikan ini dengan mencapai total 124 negara atau lebih dari separuh total jumlah negara di dunia.
Di Indonesia, pemerintah mengumumkan data terbaru jumlah pasien terkait infeksi virus Corona. Jumlah pasien yang terkonfirmasi bertambah 7 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi mencapai 34 orang.
Selain itu, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto di Istana Presiden, pada Rabu (11/3/2020), mengonfirmasi satu pasien virus Corona telah meninggal dunia.