Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah proyek yang didanai oleh Bill Gates dan yayasannya akan segera menawarkan alat deteksi Virus Corona atau COVID-19 sederhana, yang memungkinkan individu mengambil sendiri sampel dari hidung mereka dan mengirimkannya untuk dianalisis di laboratorium apabila mereka curiga telah terjangkit COVID-19, seperti dilansir The Seattle Times pada Minggu (8/3/2020).
Kantor berita China, Xinhua, pada Senin (9/3/2020) melaprokan bahwa hasil analisis lab akan tersedia dalam waktu satu hingga dua hari, dan akan dibagikan kepada petugas kesehatan setempat. Jika terdapat hasil positif, petugas kesehatan akan menginformasikan kepada individu terkait.
Selanjutnya, pemilik sampel yang dinyatakan positif terjangkit dapat menjawab pertanyaan seputar riwayat perjalanan dan kontak mereka melalui formulir daring, sehingga memudahkan petugas kesehatan untuk menemukan orang lain yang mungkin juga perlu diuji atau dikarantina, serta menelusuri penyebaran virus dan mengidentifikasi kemungkinan lokasi merebaknya wabah, papar surat kabar itu.
Menurut Scott Dowell, kepala respons COVID-19 di Bill & Melinda Gates Foundation, laboratorium itu untuk awalnya akan dapat melakukan sekitar 400 tes sehari, dan nantinya berkembang menjadi ribuan tes dalam sehari.
"Meskipun masih banyak yang harus diselesaikan, proyek ini berpotensi besar untuk mengubah keadaan terkait epidemi," kata Dowell, seraya menambahkan belum dapat dipastikan kapan tepatnya proyek tersebut akan diluncurkan.
"Software-nya masih perlu dimutakhirkan untuk menangani lonjakan permintaan, dan kuesioner yang mendetail juga perlu dirampungkan untuk para pemohon tes," papar Dowell.
Proyek ini akan mengurangi perlunya warga yang sakit untuk pergi ke dokter atau klinik, dan menurunkan kemungkinan memaparkan virus kepada orang lain, kata surat kabar itu.
Public Health - Seattle & King County, departemen kesehatan masyarakat yang dikelola bersama oleh pemerintah Kota Seattle dan King County, telah mengonfirmasi 71 kasus positif COVID-19 dan 15 kematian hingga Sabtu (7/3) pekan lalu.
Daerah tersebut termasuk yang paling parah terdampak di Negara Bagian Washington, tempat kasus COVID-19 dan kematian pertama akibat virus itu dilaporkan di Amerika Serikat.
Yayasan yang didirikan pasangan Gates itu pada 4 Maret lalu mengumumkan komitmen donasi tambahan sebesar 5 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.267) untuk membantu lembaga kesehatan masyarakat di Wilayah Seattle Raya dalam meningkatkan kapasitas mereka mendeteksi virus tersebut di King County, Snohomish County, dan daerah-daerah lain di sekitarnya.
Pada 5 Februari, yayasan itu juga telah menyumbangkan hingga 100 juta dolar AS untuk upaya global dalam menanggulangi wabah COVID-19.
Alat pendeteksi COVID-19 sederhana dari pendiri raksasa software Microsoft itu sementara baru didedikasikan bagi warga Seattle karena jaringan data dan tenaga medisnya masih sebatas di wilayah Seattle. Namun alat dan metodenya bisa diadopsi untuk membantu pendeteksian korban virus Corona secara massal.