Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Perlu ke RS Rujukan, Puskesmas Juga bisa Deteksi Dini Covid-19

Achmad Yurianto mengatakan bahwa seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) , di Tanah Air dapat menangani kasus Virus Corona atau  Covid-19.
Juru bicara penanganan covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto memberikan perkembangan terbaru terkait covid-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020)./Bisnis-Muhammad Khadafi
Juru bicara penanganan covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto memberikan perkembangan terbaru terkait covid-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020)./Bisnis-Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes sekaligus Juru Bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto mengatakan bahwa seluruh fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) , di Tanah Air dapat menangani kasus Virus Corona atau  Covid-19.

Oleh karena itu dia meminta masyarakat tidak panik bila di sekitar tempat tinggalnya tidak ada rumah sakit besar atau rumah sakit yang menjadi rujukan untuk virus yang tengah mewabah tersebut.

"Puskesmas mampu menangani itu,  mampu melakukan deteksi dini. Setelah  itu nanti dikasih rujukan," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Yuri melanjutkan bahwa bila ada pasien yang memiliki gejala mengarah ke Covid-19, puskesmas akan memberikan rujukan kepada rumah sakit. Kemudian rumah sakit yang akan memutuskan tindakan selanjutnya.

Oleh karena itu Yuri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir mengenai kesiapan fasilitas kesehatan di Tanah Air guna menangani penyebaran Covid-19. Pun ruang isolasi saat ini yang berjumlah 385 tempat tidur bukan berarti pemerintah hanya mampu menangani 385 pasien.

Yuri menjelaskan, berdasarkan situasi global dan di Indonesia, sebagian besar pasien Covid-19 tidak tergolong dalam kondisi berat. Pasien dalam kondisi sedang dan ringan tidak membutuhkan ruang perawatan dengan ruangan bertekanan negatif dan peralatan kesehatan yang kompleks.

Pasien dalam kondisi ringan dan sedang hanya membutuhkan ruang untuk memisahkan pasien dengan masyarakat. Hal ini bertujuan mengontrol penyebaran Covid-19.

Secara konkret, kata Yuri, beberapa tayangan video perawatan Covid-19 di rumah sakit sementara di China menunjukan bahwa pasien diisolasi di sebuah aula besar. "Dikumpulkan  jadi satu di sana [aula] karena semua positif," ujarnya.

Yuri menjelaskan pasien Covid-19 dengan kondisi kritis lazimnya adalah orang lanjut usia atau memiliki penyakit kronis yang menyertai atau komorbid, seperti jantung dan diabetes. Dengan demikian, alat-alat kesehatan dibutuhkan sebenarnya bukan untuk membantu pasien melawan Covid-19, tetapi untuk penyat kronis yang telah menyertai sebelumnya.

"Jadi penderita Covid-19 tanpa komorbid tidak butuh alat seperti itu," kata Yuri.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meneliti 620 spesimen terkait pengendalian wabah Virus Corona atau Covid-19 dari 25 provinsi hingga Minggu (8/3/2020). Sebanyak 23 dinyatakan sebagai suspect atau terduga dan 4 positif terinfeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper