Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Corona, Pemerintah Tunda Kucurkan Rp72 Miliar bagi Influencer

Anggaran tersebut dibuat untuk mempromosikan tempat wisata di Indonesia sebagai dampak berpengaruhnya ekonomi akibat virus corona. Namun, setelah Indonesia dinyatakan terserang corona juga, anggaran tersebut kemudian ditunda.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memberikan pemaparan saat acara musyawarah nasional PHRI XVII di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2). Pemerintah menyiapkan anggaran senilai lebih dari Rp10 triliun untuk pengembangan lima destinasi super prioritas, yakni Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika pada 2020. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memberikan pemaparan saat acara musyawarah nasional PHRI XVII di Karawang, Jawa Barat, Senin (10/2). Pemerintah menyiapkan anggaran senilai lebih dari Rp10 triliun untuk pengembangan lima destinasi super prioritas, yakni Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, dan Mandalika pada 2020. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Berakhir sudah polemik soal rencana pemerintah untuk menyediakan anggaran bagi para influencer sebesar Rp72 miliar. Pemerintah, melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, rencana tersebut ditunda.

"Kami tunda dulu sementara," kata Wishnutama saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Sebelumnya, pemerintah berencana mengucurkan dana untuk media dan influencer sebesar Rp 72 miliar dalam rangka promosi wisata. Kucuran dana itu diputuskan dalam rapat terbatas antisipasi penyebaran virus corona terhadap perekonomian Indonesia pada Selasa (25/3/2020) lalu.

Anggaran Rp 72 miliar ini pun merupakan bagian dari insentif untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 298,5 miliar. Rinciannya untuk subsidi diskon tiket pesawat Rp 98,5 miliar, anggaran promosi Rp 103 miliar, hingga kegiatan kepariwisataan sebesar Rp 25 miliar.

Meski demikian, stimulus lain tetap diberikan dan tidak terpengaruh oleh virus corona. Di antaranya yaitu diskon tiket untuk menggenjot wisatawan dalam negeri dan insentif perpajakan. Kemungkinan, baru berjalan pada semester kedua 2020. "Masih berjalan," kata Wishnutama.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya yakin pemberian insentif pariwisata tidak akan meningkatkan potensi penyebaran virus Corona.

Sebelumnya pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 298 miliar sebagai insentif untuk menarik wisatawan mancanegara. Pemerintah juga berupaya memacu tingkat kunjungan wisatawan dalam negeri ke obyek wisata nasional.

“Insentif itu kita berikan kepada wisatawan (mancanegara) dari daerah-daerah yang sudah diperkirakan tidak menjadi episentrum dari virus Corona,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. 

Dalam kesempatan itu Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah berkeinginan kuat untuk menjaga Indonesia dari penyebaran virus Corona. Namun pemerintah juga harus memastikan ekonomi tidak terganggu akibat wabah yang telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang di seluruh dunia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper