Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Corona, Delegasi OPEC tak lagi Saling Jabat Tangan dan Pelukan

Ketika para menteri Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi ( Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) berkumpul di Wina untuk memutuskan kebijakan produksi minyak, pertemuan mereka biasanya disertai dengan unjuk persaudaraan di antara para pria yang bertanggung jawab atas sepertiga pasokan minyak mentah dunia.
Markas OPEC di Wina, Austria/Reuters-Leonhard Foeger
Markas OPEC di Wina, Austria/Reuters-Leonhard Foeger

Bisnis.com, JAKARTA - Ketika para menteri Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi ( Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) berkumpul di Wina untuk memutuskan kebijakan produksi minyak, pertemuan mereka biasanya disertai dengan unjuk persaudaraan di antara para pria yang bertanggung jawab atas sepertiga pasokan minyak mentah dunia.

Kali ini, saat dunia memerangi wabah Virus Corona, para pejabat diberikan instruksi yang ketat: jangan berjabat tangan, jangan memeluk dan cuci tangan-tanganmu sesering mungkin.

"Hindari kontak dekat," demikian terpampang poster untuk para menteri dan delegasi ketika mereka memasuki markas besar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi di ibukota Austria. "Hindari jabat tangan dan pelukan," demikian ditambahkan dalam daftar arahan.

Dalam sebuah video, Sekretaris Jendral OPEC, Mohammad Barkindo, dan Menteri Energi Rusia Alexander Novak saling menyentuhkan kaki, sebagai bentuk salam alternatif.

Namun video yang diunggah di Twitter oleh sekretariat OPEC juga menunjukkan kedua pria itu berjabat tangan singkat.

Sementara dalam sebuah foto resmi, Barkindo berjabat tangan dengan menteri Nigeria.

Sebagai bagian dari tindakan pencegahan, OPEC membatasi jumlah delegasi yang menghadiri pertemuan pekan ini.

Sementara itu, wartawan dilarang masuk ke gedung OPEC.

Di luar gedung OPEC, kerumunan wartawan tampak lebih sedikit saat menunggu para menteri OPEC masuk dan keluar dari hotel.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak dan beberapa menteri maupun delegasi OPEC diperiksa suhu tubuh mereka sebelum memasuki markas Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi itu pada hari Rabu.

"Jika seseorang yang tiba di OPEC memiliki suhu di atas 37,5 Celcius, maka tanda peringatan akan dinaikkan," menurut seorang sumber, yang berbicara dari dalam markas OPEC, kepada Reuters.

Iran, salah satu anggota OPEC yang saat ini sedang menanggulangi wabah virus corona di dalam negerinya, mengirim Menteri Bijan Zanganeh, ke pertemuan minggu ini.

Seorang pramusaji di Palais Kempinski mengatakan bahwa dia mengikuti saran untuk menjaga tangannya tetap bersih dengan mencuci tangan secara teratur.

Para menteri dari Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Venezuela menginap di hotel Palais Kempinski.

"Hanya itu yang bisa kamu lakukan," katanya.

Seorang juru bicara mengatakan hotelnya mengikuti rekomendasi dari otoritas kesehatan, menambahkan: "Kami tidak ingin menyebarkan kepanikan."

Otoritas bandara Austria memberlakukan pemeriksaan suhu secara wajib pada hari Selasa untuk penumpang yang melakukan penerbangan langsung dari Iran.

Otoritas bandara tersebut memiliki dua penerbangan langsung dari Iran dalam seminggu dan tiga penerbangan langsung dari Korea Selatan, menurut juru bicara Bandara Wina.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan suhu semua penumpang dari Iran diperiksa pada hari Rabu dan tidak ada kasus yang ditemukan.

Beberapa pejabat yang menghadiri pertemuan OPEC tidak mengambil risiko.
"Saya memberi tahu orang-orang bahwa saya tidak akan berjabat tangan dengan mereka," kata seorang delegasi OPEC, seperti dilaporkan Antara dengan mengutip Reuters.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper