Bisnis.com, JAKARTA — Persiapan lokasi penempatan WNI di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu sebagai lokasi observasi WNI yang dievakuasi dari kapal pesiar World Dream telah mencapai 85 persen.
“Kesiapan sudah 85 persen. Tinggal melengkapi fasilitas pendukung yang lain” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (27/2/2020).
Panglima TNI, Kapolri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan (Kemenko PMK), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bersama-sama meninjau Pulau Sebaru untuk memastikan persiapan fasilitas observasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kapal pesiar World Dream, Kamis (27/2/2020).
Anggota TNI membawa perlengkapan dan logistik di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Pemerintah menyatakan pulau itu telah siap untuk dijadikan lokasi observasi 188 WNI ABK World Dream./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Melihat perkembangan persiapan yang dilakukan tim gabungan di lapangan, Panglima TNI meminta agar proses persiapan rampung pada hari esok hari, Jumat (28/2) sebelum pukul 08.00 WIB, sebagaimana waktu tersebut adalah perkiraaan KRI dr. Soeharso yang membawa WNI dari titik temu (rendesvouz) kapal pesiar World Dream di Kepuauan Riau akan tiba di Pulau Sebaru.
Proses persiapan kelengkapan baik dari fasilitas, personel serta alutsista untuk menyambut peserta observasi tersebut tergolong cepat. Seluruh kelengkapan tersebut dikirim dari Jakarta pada Rabu (26/2/2020) sore menggunakan KRI Banda Aceh dan dibongkar di perairan Sebaru pada Kamis (27/2/2020) dini hari. Kemudian setelah mendarat di Pulau Sebaru, tim segera melakukan pengerjaan persiapan kelengkapan fasilitas tersebut.
Sejumlah anggota TNI bersiaga di perairan sekitar Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Pemerintah menyatakan pulau itu telah siap untuk dijadikan lokasi observasi 188 WNI ABK World Dream./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Sebelumnya, BNPB melalui Direktur Pengelolaan Logistik, Rustian memastikan bahwa fasilitas disiapkan untuk observasi WNI “jilid 2” ini lebih bagus dari yang sudah pernah dilakukan di Natuna pada akhir Januari 2020 lalu.
"Pulau Sebaru ini adalah rumah. Jadi ada kamar-kamarnya bagus, fasilitasnya sudah lengkap dan jauh lebih bagus dari Natuna sebelumnya. Diestimasikan dapat menampung sekitar 200 orang,” ungkap Rustian.
Sejumlah WNI kru kapal World Dream menyantap makanan di KRI dr Soeharso ketika menuju lokasi observasi COVID-19 Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Kamis (27/2/2020)./Antara-Dispenal
Selain itu, untuk melancarkan proses observasi selama 14 hari sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 760 lebih sumber daya manusia dari Tentara Nasional Indonesia, BNPB, dan tim tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan disiagakan di Pulau Sebaru. TNI juga membuat helipad khusus untuk menyiagakan helikopter sebagai salah satu penunjang kebutuhan observasi.
Sebagai informasi, Pulau Sebaru menjadi lokasi yang dipilih Pemerintah Indonesia untuk observasi sebanyak 188 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) kapal pesiar World Dream terkait virus corona (COVID-19).
Pulau Sebaru merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang pernah digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba pada 2003-2007 dan berlanjut pada 2012.
Di dalam pulau yang berada di gugusan Kepulauan Seribu tersebut terdapat delapan bangunan yang dapat digunakan dengan kondisi terawat.
Sejumlah WNI kru kapal World Dream menyantap makanan di KRI dr Soeharso ketika menuju lokasi observasi COVID-19 Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Kamis (27/2/2020)./Antara-Dispenal
Dalam hal ini, tiga bangunan akan dipakai untuk tempat tinggal sementara bagi WNI laki-laki selama observasi, satu bangunan untuk WNI wanita dan satu bangunan akan digunakan untuk ruangan isolasi.
Kemudian, satu bangunan akan disiagakan untuk posko kesehatan, satu bangunan untuk ruang karantina dan satu bangunan untuk ruangan ring satu.