Bisnis.com, JAKARTA - International Organization for Migration (IOM menaruh perhatian besar terhadap kasus tindak pidana perdagangan orang di Indonesia dan Ethiopia.
Senior Programme Asssistant IOM Patricj Burland menjelaskan bahwa organisasi antarpemerintah yang berpusat di Jenewa, Swiss itu tengah mengembangkan proyek ASPIRE.
Tujuan proyek tersebut adalah untuk meningkatkan upaya pencegahan dan memperkuat respon pihak-pihak
"Proyek ini sudah dibangun sebelumnya dengan mengacu pada beberapa hasil temuan seperti eksploitasi, kerentanan, dan juga stigmatisasi terhadap para korban," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (13/2/2020).
Dalam konteks tersebut, lanjutnya, pihaknya berencana akan melakukan riset di Indonesia, tepatnya di daerah Sumba.
Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK Ghafur Dharmaputra menyatakan pemerintah siap memberikan masukan agar nantinya proyek ASPIRE dapat dilaksanakan secara sinkron dengan kerja Gugus Tugas TPPO.
Baca Juga
"Harapan kita bersama agar persoalan TPPO khususnya di Indonesia menemukan solusi yang menyeluruh untuk dapat segera teratasi," tutur Ghafur.
Untuk diketahui, proyek ASPIRE memiliki tiga hasil yang ingin dicapai.
Pertama, aktor-aktor utama memiliki akses kepada basis bukti yang semakin lengkap terhadap norma sosial dan hal-hal yang mendorong stigma.
Kedua, aktor-aktor utama di level struktural/nasional meningkatkan kapasitas untuk mencegah dan merespons tindakan eksploitasi.
Ketiga, aktor-aktor utama di level daerah dan masyarakat meningkatkan kapasitas dalam mencegah dan merespon tindakan eksploitasi dan perdagangan manusia dengan menggunakan pendekatan yang tidak berstigma dan sadar akan norma sosial.