Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerome Powell: Fed Pantau Dampak Ekonomi Corona

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan Bank Sentral AS mengawasi dengan cermat dampak dari wabah coronavirus yang mematikan di China.
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell./ REUTERS - Yuri Gripas
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell./ REUTERS - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan Bank Sentral AS mengawasi dengan cermat dampak dari wabah corona virus yang mematikan di China.

"Secara khusus, kami memantau dengan cermat munculnya virus corona, yang menyebabkan gangguan di China dan meluas ke seluruh ekonomi global," kata Powell dalam sambutan pada laporan kebijakan moneter semi tahunan (semiannual) di Gedung Parlemen, dikutip dari Bloomberg, Rabu (12/2/2020).

Dalam pidatonya, Powell tidak lagi mengatakan wabah virus ini telah mengubah asumsi dasar Federal Reserve (Fed) untuk ekonomi AS, atau harapan di antara banyak anggota Federal Open Market Committee (FOMC) bahwa suku bunga akan tetap ditahan tahun ini.

"FOMC percaya bahwa sikap kebijakan moneter saat ini akan mendukung kelanjutan pertumbuhan ekonomi, pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang kembali ke target 2 persen," kata Powell.

Powell juga menyampaikan gambaran positif tentang ekonomi AS yang melemah akibat pertumbuhan global yang melamban dan perselisihan dagang internasional pada 2019.

"Kegiatan ekonomi meningkat pada kecepatan moderat dan pasar tenaga kerja semakin menguat, karena ekonomi tampak tangguh terhadap tantangan global yang telah meningkat musim panas lalu," katanya.

Powell mengatakan bank sentral telah berhasil menahan lonjakan suku bunga overnight September yang secara singkat mendorong suku bunga acuan Fed untuk menyimpang di luar kisaran targetnya.

Federal Reserve  juga telah menyalurkan pinjaman darurat ke pasar untuk perjanjian pembelian kembali surat berharga. Selain itu, bank sentral AS tersebut pada Oktober mulai membeli kembali surat utang jangka pendek senilai US$60 miliar per bulan.

Langkah terakhir ini telah meningkatkan cadangan bank, memungkinkan bank untuk menyalurkan uang ke pasar repo menggantikan Fed.

"Karena pembelian surat utang kami terus membangun cadangan ke level yang mempertahankan kondisi yang cukup, kami bermaksud untuk secara bertahap beralih dari penggunaan aktif operasi repo," katanya.

Corona virus, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, telah mendorong upaya karantina terbesar di dunia dan memperlambat sebagian besar ekonomi China, mengganggu perjalanan dan perdagangan di seluruh dunia.

Powell juga menanggapi anggota parlemen tentang berbagai masalah termasuk volatilitas di pasar uang, upah minimum, mata uang digital dan perbankan komunitas. Dia dijadwalkan untuk dengar pendapat terpisah di hadapan Komite Perbankan Senat pada pukul 10 pagi, Rabu waktu AS sebagai bagian dari kesaksian semi tahunan untuk Kongres.

Pejabat Fed telah menyuarakan keprihatinan mereka atas coronavirus dalam sambutan publik dalam beberapa hari terakhir. Laporan Kebijakan Moneter Semiannual The Fed yang dirilis 7 Februari 2020, mengatakan wabah itu adalah risiko baru yang berpotensi mengganggu perdagangan, menekan harga komoditas dan mempengaruhi dolar AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper