Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Virus Corona: Sore Ini Diputuskan WNI Dievakuasi atau Tidak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan segera memutuskan mengevakuasi atau tidak warga negara Indonesia (WNI) yang masih menetap di Wuhan, China, Kamis (30/1/2020), sore ini.
Presiden Joko Widodo berjalan seusai memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo berjalan seusai memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan segera memutuskan mengevakuasi atau tidak warga negara Indonesia (WNI) yang masih menetap di Wuhan, China, Kamis (30/1/2020), sore ini.

 Pesiden akan menggelar rapat internal dengan sejumlah menteri membahas hal tersebut berkaitan dengan makin merebaknya virus corona.

"Kita memiliki opsi mengevakuasi, tapi semua ada prosedurnya. Sore nanti diputuskan dalam rapat internal," ujar Jokowi di Puspitek, Tangerang pada Kamis (30/1/2020).

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu kepada Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi tadi pagi agar menjajaki opsi tersebut.

Jokowi mengatakan, rencana evakuasi ini akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Saya kira untuk saat ini, TNI memang yang paling siap."

Proses evakuasi WNI di Wuhan tentu tak akan mudah karena menyangkut virus.

"Masuknya seperti apa, apakah nanti akan karantina. Hal seperti ini jangan dianggap gampang karena sekali lagi, ini menyangkut virus," ujar Jokowi.

Hingga kemarin, China menyebut sebanyak 5,974 kasus virus corona ditemukan di China. Sebanyak 132 orang tewas karena virus yang disebut tidak ada obatnya itu.

Pertumbuhan jumlah kasus virus corona di China sangat tinggi, mencapai hampir 1.500 kasus dari total kasus yang terjadi kemarin. Itu artinya peningkatannya lebih dari 30 persen. Jumlah ini belum termasuk Hong Kong dan Macau yang temuan kasus virus Corona dilaporkan kecil.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper