Bisnis.com, JAKARTA - Dalam tempo kurang dari sebulan, seluruh wilayah China dilaporkan telah terdampak virus Corona. Satu-satunya wilayah yang bebas dari virus Corona mematikan itu adalah wilayah otonomi Xizang.
"Xizang secara tidak resmi disebut Tibet," kata Huanghui, Direktur Media dan Diplomasi Publik Kedutaan China di Jakarta kepada Tempo, Senin (27/1/2020).
Bahkan Beijing, ibukota China, terkena dampak dari virus Corona. Laporan media cgtn.com, 27 Januari 2020, 4 kasus baru virus Corona dipastikan ditemukan di Beijing kemarin. Dengan temuan baru ini, ada 72 kasus virus Corona ditemukan di Beijing.
Huanghui tidak menjelaskan alasan Xizang bersih dari virus Corona.
Menurut media online cgtn.com, sedikitnya 2.761 kasus virus Corona terkonfirmasi di China. 37 kasus di luar China.
Sedikitnya sudah 80 orang meninggal akibat terjangkit virus Corona. Sebabyak 51 orang dirawat.
Baca Juga
China pun memastikan penyebaran virus Corona dapat tertular dari manusia ke manusia.
Para ahli mengatakan, virus Corona juga berpotensi bermutasi. Meski belum ada bukti sejauh ini.
Sebanyak 30 kota dan provinsi di China telah meluncurkan tanggap darurat tingkat I, sementara Hong Kong menyatakan tanggap darurat di tingkat tertinggi.
Virus Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, provinsi Hubei, China. Virus diduga berasal dari pasar hewan yang memperdagangkan hewan-hewan liar secara ilegal.
Pemerintah China menutup akses masuk maupun keluar Wuhan pekan lalu untuk mencegah penyebaran virus Corona yang mengakibatkan pneumonia akut kepada orang yang terinfeksi.