Bisnis.com, JAKARTA - Persediaan logistik warga negara Indonesia (WNI) di kota Wuhan, Hubei, China, kian menipis karena isolasi yang dilakukan oleh pemerintahan Negeri Panda akibat masifnya persebaran virus Corona.
Rio Alfi, salah satu mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan menyampaikan bahwa sejak Hubei diisolasi sejumlah tempat belanja ditutup. Akibatnya kebutuhan logistik dan medis menipis.
"Kebutuhan [logistik] menipis. Cukup untuk 3 hari ke depan," ujarnya saat dihubungi Kabar24, Senin (27/1/2020).
Dia menjelaskan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China tengah mengusahakan kebutuhan logistik untuk WNI yang terisolasi di Wuhan. Namun, sambungnya, karena transportasi umum dihentikan sementara sehingga logistik belum bisa dikirim.
Rio adalah salah satu dari sekitar 93 WNI yang tinggal kota Wuhan. Rio tengah menempuh program pasca sarjana dengan bidang Master Candidate Applied Psychology di China University of Geosciences Wuhan. Dia tinggal bersama anak dan istrinya di kota tersebut.
"Sama anak istri. Alhamdulillah [anak istri] sehat," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya melalui akun youtube-nya, Rio menyebutkan bahwa kondisi kota Wuhan saat ini sangat sepi berbeda dengan hari biasanya yang selalu ramai. Video tersebut diunggah di akun youtube-nya pada 25 Januari 2020 lalu.
Bahkan, dia mengatakan jalanan yang tadinya macetpun di masa isolasi terlihat kosong dan lengang. Rio juga merekam aktivitas di lingkungan sekitar tempat tinggalnya yang sepi bahkan pertokoan pun tutup.
"Sudah tiga hari saya tidak keluar rumah," ujarnya.
Rio juga menyampaikan bahwa pemerintah setempat telah melarang warganya keluar rumah jika tidak penting. Selain itu, melarang transportasi skuter listrik dipergunakan, sehingga yang ingin keluar rumah harus berjalan kaki.
Dia mengatakan berdasarkan informasi terakhir, mahasiswa Indonesia di Wuhan yang berjumlah 93 orang dalam keadaan baik dan sehat.
Dia menjelaskan KBRI juga sudah mendata semua mahasiswa yang ada di Wuhan, dan menyatakan akan membantu bantuan logistik yang diperlukan.