Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, Kasus Coronavirus dari China Terdeteksi di Thailand

Kasus infeksi Coronavirus misterius yang menyebabkan wabah pneumonia di Wuhan, China, kembali ditemukan di Thailand.
Penampakan Coronavirus di bawah lensa mikroskop./DPA
Penampakan Coronavirus di bawah lensa mikroskop./DPA

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus infeksi Coronavirus yang menyebabkan wabah pneumonia di Wuhan, China, kembali ditemukan di Thailand.

Ini kasus kedua setelah seorang perempuan China dikarantina karena Coronavirus sejak tiba di Thailand pada Senin (13/1/2020).

"Kami sangat yakin bahwa kami dapat mengendalikan penyebaran penyakit semacam ini," kata Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul pada Jumat (17/1/2020).

Dia menambahkan bahwa saat ini situasinya terkendali dan tidak ada wabah di Thailand. "Kami sepenuhnya waspada," tambahnya.

Charnvirakul mengatakan kedua pasien asal China itu sekarang dalam kondisi aman, tetapi perlu menjalani beberapa prosedur lagi sebelum pihak berwenang Thailand dapat membiarkan mereka pulang.

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Secara keseluruhan, 41 kasus pneumonia telah dilaporkan di Wuhan. Tes laboratorium awal menunjukkan kasus tersebut kemungkinan dari jenis baru virus Corona dan dua pasien dilaporkan meninggal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa Coronavirus berpotensi menyebar dan telah memberikan panduan bagi rumah sakit di seluruh dunia tentang pencegahan dan pengendalian infeksi virus tersebut.

Menjelang liburan Tahun Baru Imlek, otoritas Thailand pun meningkatkan pemantauan di empat bandara yang melayani penerbangan harian dari Wuhan—Suvarnabhumi, Don Muang, Chiang Mai, dan Phuket—dan yang lainnya yang menerima penerbangan carter dari kota-kota di China.

Sejak 3 Januari, Thailand telah melakukan screening terhadap 13.624 penumpang pesawat yang datang melalui di bandara-bandara tersebut.

Otoritas kesehatan Thailand juga meminta Thai AirAsia dan China Southern Airlines, yang menjalankan penerbangan harian langsung dari Wuhan, untuk menangguhkan penerbangan calon penumpang yang menderita demam tinggi dan gejala pernapasan, dan menjadwal ulang penerbangan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper