Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Irak menyatakan telah menerima surat dari tentara Amerika Serikat terkait penarikan pasukan militernya dari negara tersebut.
Hal itu dikatakan Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi pada Selasa (7/1/2020) seperti dilansir dari Reuters. Namun, dia menambahkan, versi bahasa Inggris dan bahasa Arab surat tersebut tidak identik, sehingga Irak telah meminta klarifikasi lanjutan.
Sementara itu, perdana menteri Irak telah mengeluarkan rekomendasi untuk mengeluarkan semua pasukan asing di Irak. Hal itu menyusul serangan rudal AS yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak pro Iran, Abu Mahdi al-Muhandis pada Jumat lalu.
Adapun, parlemen Irak juga disebut ikut mendukung resolusi yang meminta penarikan semua pasukan asing dari negara itu setelah adanya serangan yang memicu krisis regional tersebut.
Pernyataan dari kantor perdana menteri Irak menyatakan bahwa para pejabat Irak di berbagai departemen pemerintahan sedang mempersiapkan sebuah memorandum yang menguraikan langkah-langkah hukum dan procedural yang diperlukan untuk mengimplementasikan resolusi Parlemen Irak mengenai penarikan pasukan asing.
Secara terpisah, Kanada menyampaikan akan memindahkan sebagian dari 500 personel militer Kanada yang berbasis di Irak ke Kuwait untuk sementara waktu dengan alasan keamanan.
Jenderal Jonathan Vance, Kepala Staf Pertahanan Kanada mengatakan pemindahan itu karena kekhawatiran akan kemungkinan serangan pembalasan.
Dalam sepucuk surat kepada keluarga militer Vance mengatakan, "berita yang keluar dari Timur Tengah mengkhawatirkan banyak dari Anda. Beberapa orang kita akan dipindahkan sementara dari Irak ke Kuwait. Sederhananya, kami melakukan ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan mereka.”
Beberapa pasukan Kanada mengambil bagian dalam misi NATO sementara yang lain menjalankan Operation Impact, sebuah inisiatif Kanada untuk melatih tentara di Irak, Yordania, Lebanon dan Kuwait. Secara keseluruhan sekitar 800 tentara Kanada berada di Timur Tengah.
Sebelumnya pada hari itu, NATO mengatakan akan memindahkan beberapa pelatihnya keluar dari Irak, tanpa memberikan rincian.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada hari Senin. Dalam sebuah pernyataan dari kantor PM Trudeau dikatakan bahwa keduanya menekankan pentingnya mengurangi ketegangan dan kebutuhan untuk mendukung keamanan dan stabilitas di Irak.