Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Fasilitasi 120 Nelayan Natuna Melaut Hadapi Kapal China

Pemerintah memfasilitas 120 nelayan Indonesia untuk melaut di Perairan Natuna. Langkah ini dilakukan menyusul masuknya Kapal China Coast Guard masuk ke perairan tersebut.
Sejumlah kapal asing yang tertangkap pihak berwenang bersiap ditenggelamkan di perairan Natuna, Kepulauan Riau./Antara
Sejumlah kapal asing yang tertangkap pihak berwenang bersiap ditenggelamkan di perairan Natuna, Kepulauan Riau./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memfasilitas 120 nelayan Indonesia untuk melaut di Perairan Natuna. Langkah ini dilakukan menyusul masuknya Kapal China Coast Guard masuk ke perairan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD pemerintah mendukung keberadaan nelayan ke perairan tersebut. Upaya itu diharap membendung keberadaan nelayan China.

"Pemerintah akan mendukung saudara-saudara untuk ke sana. Nanti bagaimana perizinan fasilitas apa yang akan dicarikan oleh pemerintah," katanya di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Dia menegaskan, pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga kedaulatan Indonesia di perairan tersebut. Sikap ini juga disampaikan Setkab Patrikno bahwa sikap pemerintah tidak berubah atas kedaulatan Indonesia.

Kemenko Polhukam hingga kini juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait baik pemerintah daerah maupun kementerian seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga Kemhan.

Kendati demikian upaya ini kata dia hanya sekadar penegasan pada kedaulatan perairan Indonesia. "Kita tidak dalam suasana perang karena kita tidak punya konflik dengan China," katanya.

Sebelumnya kapal penjaga pantai China terlihat memasuki Perairan Natuna beberapa waktu lalu. Kapal tersebut diyakini mengawal sejumlah nelayan China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Adapun pemerintah merespon kondisi tersebut dengan mengerahkan Badan Keamanan Laut hingga TNI Angkatan Laut untuk menjaga kawasan tersebut. Natuna diketahui memiliki kekayaan laut yang cukup tinggi sehingga mengundang ketertarikan negara kawasan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper