Bisnis.com, BANDUNG - Penurunan penggunaan batu bara di AS dan Eropa turut memperlambat pertumbuhan emisi karbon dioksida tahun ini.
Penurunan permintaan atas batu bara dari China dan India akibat perlambatan ekonomi juga ikut berkontribusi.
Berdasarkan laporan Global Carbon Budget 2019 yang dirilis pada pertemuan Iklim PBB di Madrid, Rabu (04/12/2019), menunjukkan pengunaan batu bara yang turun di AS dan Eropa berhasil memperlambat pertumbuhan karbon dioksida hingga 0,6% pada 2019 dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,1%.
Sayangnya, pengunaan minyak dan gas alam di pasar global masih belum menunjukkan penurunan drastis
Direktur Riset CICERO Glen Peters menegaskan pertumbuhan emisi karbon dioksida yang melambat pada 2019 disebabkan penurunan tidak terduga dari pengunaan batu bara global.
"Tetapi pelemahan ini tidak cukup untuk menekan pertumbuhan yang kuat dari konsumsi minyak dan gas alam," kata Glen, Rabu (4/12/2019).
Peters menambahkan emisi karbon global dari bahan bakar fosil tumbuh 4% pada tahun ini dibandingkan emisi pada 2015, ketika Perjanjian Paris diadopsi.
Laporan yang dirilis oleh Global Carbon Project mencakup estimasi pertumbuhan emisi karbon untuk keseluruhan tahun ini. Global Carbon Project mengklaim pengunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik ikut membantu memperlambat emisi karbon dari pengunaan bahan bakar fosil.
Laporan tersebut memperkirakan emisi karbon dari kebakaran hutan dan pembabatan hutan meningkat sepanjang tahun ini menjadi 6 miliar ton karbon dioksida atau meningkat 0,8 miliar dari tahun lalu. Peningkatan ini disumbang oleh kebakaran hutan di Hutan Amazon dan Indonesia.