Bisnis.com, JAKARTA - Topan Kammuri yang menerjang Filipina pada Selasa (3/12/2019) menyebabkan satu orang tewas dan ratusan penerbangan dibatalkan.
Kammuri merupakan topan ke-20 yang melanda negara itu tahun ini. Topan ini membawa angin berkecepatan 150 kph (93 mph) dan hujan lebat hingga 205 kph (127 mph), merusak beberapa rumah dan bangunan, serta menumbangkan pohon dan papan nama di daerah perkotaan.
Mengutip Reuters, seorang pria berusia 33 tahun dilaporkan tewas setelah tersengat listrik ketika mencoba memperbaiki atap rumahnya.
Sementara itu, sekitar 499 penerbangan ditunda dan 100.000 orang terkena dampak penutupan bandara utama Manila selama 12 jam hingga pukul 11.00 malam waktu setempat.
Juru bicara badan bencana Filipina, Mark Timbal, mengatakan persiapan yang baik telah meminimalkan dampak manusia sejauh ini.
"Kami telah melihat peningkatan besar dalam manajemen persiapan bencana oleh pemerintah daerah. Pra-posisi persediaan dilakukan sebelum badai datang," katanya.
Sebelumnya, pemerintah daerah juga telah mengevakuasi sekitar 225.000 warga Pulau Luzon. Al Francis Bichara, Gubernur Provinsi Albay, mengatakan bahwa penting kewajiban evakusasi puluhan ribu warga telah dilakukan.
"Anginnya sangat mengerikan. Beberapa rumah mereka rusak parah," katanya.
Otoritas setempat juga memperingatkan potensi gelombang badai hingga tiga meter, banjir, dan tanah longsor akibat angin kencang dan hujan. Sedangkan kantor-kantor pemerintah dan sekolah di Metropolitan Manila ditutup.
Adapun Filipina saat ini tengah menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia Tenggara (Sea Games 2019) hingga 11 Desember. Akibat topan sejumlah jadwal pertandingan tertunda, seperti cabang olahraga selancar, kayak, selancar angin, polo, berlayar, skateboard, dan kano.