Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar RI di Canberra resmi mendirikan tempat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia yang diharapkan dapat melengkapi upaya diplomasi bahasa Indonesia secara optimal.
Duta Besar RI untuk Australia Kristiarto Legowo mengemukakan kesediaan KBRI Canberra untuk melayani pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). KBRI selanjutnya akan membuat perjanjian kerja sama dengan Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.
"Selama ini, KBRI Canberra sudah senantiasa melakukan aktivitas pengembangan bahasa Indonesia di seluruh Australia. Dengan adanya UKBI ini, akan melengkapi upaya-upaya diplomasi bahasa Indonesia secara optimal," katanya dalam siaran pers, Minggu (10/11/2019).
Kristiarto mengatakan bahwa pendirian tempat UKBI sejalan dengan semangat Peraturan Presiden No 63/2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia.
Fasilitas itu juga sejalan dengan Permendikbud No 70/2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Warga Negara Asing dan Keputusan Menaker No 228,/2019 tentang Jabatan Tertentu yang Dapat Diduduki oleh Tenaga Kerja Asing.
Untuk itu, tegasnya, KBRI Canberra berperan membantu memudahkan dan meningkatkan kunjungan warga Australia di Indonesia untuk berbagai macam tujuan, dari studi, investasi, bisnis, hingga wisata.
Pendirian tempat UKBI langsung disusul dengan kegiatan sosialisasi tes dan uji coba tes berbasis kertas dan daring. Peserta sosialisasi mayoritas diikuti oleh penutur asing, baik dari staf diplomatik Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, kalangan swasta, pekerja NGO, maupun mahasiswa Australia yang masih kuliah.
Selain itu, sejumlah kecil peserta merupakan penutur bahasa Indonesia yang terdiri atas guru bahasa Indonesia dan staf KBRI Canberra yang juga tertantang mengikuti UKBI.
UKBI yang diujikan dalam sosialisasi tes terdiri atas tiga seksi, yakni seksi I (mendengarkan), seksi II (merespons kaidah), seksi III (membaca).
Seperti halnya tes TOEFL atau IELTS, imbuhnya, peserta UKBI akan mendapatkan surat keterangan resmi hasil uji yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud RI.
“Wah soalnya sulit, waktu sudah habis. Tapi, saya suka tantangan ini. Harus belajar lagi ke Indonesia,” kata Luke, salah satu peserta ujian yang juga diplomat muda Australia.
Pendirian TUKBI di KBRI Canberra merupakan yang pertama di luar negeri. Upaya ini diharapkan mampu mendorong minat yang lebih besar bagi warga Australia untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, seperti era 1970-an sampai akhir 1990-an.
Perjanjian Indonesia Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah ditandatangani Maret 2019 dan saat ini dalam proses ratifikasi kedua negara akan membawa dampak positif bagi hubungan bilateral secara menyeluruh, termasuk people-to-people contacts.
Selain itu, pemerintah Australia sendiri meluncurkan program New Colombo Plan (NCP) dengan mengirimkan 5.000 pemuda-pemudinya belajar di berbagai universitas di Indonesia dan beberapa negara lain. Sejauh ini, Indonesia merupakan salah satu tujuan belajar favorit bagi pemuda Negeri Kanguru.