Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggoda Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, terkait pertemuannya dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman, pekan lalu.
Godaan ini Jokowi diucapkan saat memberikan sambutan di acara peringatan ulang tahun ke-55 Partai Golkar.
Dalam sambutannya, Jokowi mula-mula menyapa para tamu-tamu yang hadir seperti mantan wakil presiden Jusuf Kalla, dan para tokoh senior Golkar. Saat menyapa para ketua umum partai baru lah Jokowi melontarkan godaannya untuk Surya.
"Para ketua umum partai yang hadir. Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini lebih cerah dari biasanya. Sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," kata Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Menurut Jokowi wajah Surya yang terlihat lebih cerah karena habis berangkulan dengan Sohibul. Jokowi menilai rangkulan itu tidak seperti biasa.
"Saya tidak tahu maknanya, tapi rangkulannya tidak biasa. Tidak pernah saya dirangkul seperti itu," ucap mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi bercerita telah menanyakan maksud pertemuan Surya dengan petinggi partai oposisi pemerintah ini saat keduanya bertemu di ruang tunggu.
"Saya tanya ada apa, tapi jawabnya lain waktu. Saya tanya dong karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucap Jokowi.
Surya dan Sohibul bertemu pada Rabu, 30 Oktober 2019 di Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Usai bertemu keduanya mengekspresikan kedekatannya dengan berangkulan.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan ada tiga kesepakatan yang dari pertemuan Surya dan Sohibul. Pertama, masing-masing partai menghargai dan menghormati posisi mereka dalam pemerintahan.
Adapun poin kedua, Nasdem dan PKS sama-sama mengedepankan akhlak karimah saat mengeluarkan pernyataan di depan publik. Willy mengungkapkan Nasdem dan PKS sejatinya memiliki rencana sejak dua tahun lalu untuk mengadakan workshop komunikasi politik bagi para kadernya.
Sementara poin terakhir adalah, kedua partai sepakat menjaga nilai-nilai kebangsaan Pancasila dan memerangi radikalisme serta intoleransi.