Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Jatuhkan Sanksi kepada Orang-Orang di Sekitar Ali Khamenei

Amerika Serikat menerapkan sanksi ekonomi terhadap sejumlah orang yang ditengarai memiliki kedekatan dengan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Ayatollah Ali Khamenei/telegraph.co.uk
Ayatollah Ali Khamenei/telegraph.co.uk

BIsnis.com, WASHINGTON - Amerika Serikat menerapkan sanksi ekonomi terhadap sejumlah orang yang ditengarai memiliki kedekatan dengan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Sanksi AS dijatuhkan terhadap sembilan orang yang terkait dengan Ali Khamenei, termasuk kepala stafnya, salah satu putranya, dan ketua peradilan Iran. Sanksi tersebut disampaikan Departemen Keuangan AS, Senin waktu setempat.

AS juga menjatuhkan sanksi pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, menurut departemen itu melalui pernyataan. Sanksi dijatuhkan 40 tahun setelah Iran menyerbu kedutaan besar AS di Teheran dan menyandera lebih dari 50 warga AS.

"Hari ini Departemen Keuangan sedang menargetkan pejabat tanpa-dipilih yang berada di sekeliling Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Khamenei, dan menjalankan kebijakannya yang melemahkan," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam satu pernyataan.

"Orang-orang ini terkait dengan berbagai perbuatan jahat oleh rezim, termasuk pengeboman Barak Marinir AS di Beirut pada 1983 dan Argentine Israelite Mutual Association pada 1994, serta penyiksaan, pembunuhan di luar hukum, dan penindasan warga sipil," kata Mnuchin.

Mereka yang ditargetkan oleh sanksi AS di antaranya kepala staf Khamenei, Mohammad Mohammadi Golpayegani, serta Vahid Haghanian, yang menurut departemen "selama ini disebut-sebut sebagai tangan kanan sang Pemimpin Spiritual."

Ebrahim Raisi, yang ditunjuk untuk memimpin peradilan Iran oleh Khamenei pada Maret 2019, dan Mojtaba Khamenei, putra kedua Khamenei, juga terseret dalam daftar penerima sanksi AS, katanya.

Berdasarkan sanksi yang dijatuhkannya, AS memblokir properti atau kepentingan milik mereka yang menjadi target dan dikendalikan oleh AS. Amerika Serikat juga dan melarang siapa pun atau lembaga mana pun di AS untuk berurusan dengan mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper