Bisnis.com, JAKARTA - India menyatakan tidak akan bergabung dengan pakta perdagangan Asia, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), karena khawatir produsen domestiknya akan terpukul.
Sikap India itu merupakan pukulan besar bagi salah satu kesepakatan perdagangan terbesar di dunia tersebut.
RCEP merupakan menyumbang 30 persen dari PDB global dan mencakup separuh dari penduduk dunia.
India mengkhawatirkan soal akses pasar dan cemas industri dalam negerinya akan terpukul jika negara itu dibanjiri oleh barang-barang murah buatan China.
"Kami telah menyampaikan kepada negara-negara peserta bahwa kami tidak akan bergabung dengan RCEP," ujar Vijay Thakur Singh, seorang diplomat senior yang bertanggung jawab atas Asia Timur untuk Kementerian Luar Negeri India.
Dia mengatakan keputusannya didasarkan pada dampak perjanjian itu pada sektor usaha kecil di India termasuk yang termiskin dari yang miskin.
"Bentuk Perjanjian RCEP saat ini tidak sepenuhnya mencerminkan semangat dasar dan prinsip-prinsip dasar RCEP yang disepakati," ujar Perdana Menteri Narendra Modi seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (5/11/2019).
"Tidak mungkin bagi India untuk bergabung dengan Perjanjian #RCEP," kata penyiar yang mengutip Modi dalam kicauanya.
Penarikan diri dramatis dari India terjadi setelah dilakuannya perundingan tingkat tingi Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (Asean) di Bangkok yang ditutup tadi malam.
Isu pada pertemuan itu didominasi oleh masalah perdagangan dan perang tarif AS-China yang yang mengancam pertumbuhan global.
Keputusan India memupuskan harapan untuk menutup kesepakatan RCEP di pertemuan puncak itu setelah tujuh tahun negosiasi yang melelahkan. Seorang diplomat India mengatakan bahwa Modi megambil sikap tersebut karena dia berada di bawah tekanan domestik.