Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forever 21 Batal Tutup Puluhan Toko di AS

Forever 21 disebut-sebut akan tetap membuka lebih dari 60 tokonya di Amerika Serikat (AS). Puluhan toko peritel ini sebelumnya direncanakan akan ditutup sebagai bagian dari restrukturisasi kebangkrutan perusahaan.
Orang-orang berjalan melewati gerai pengecer pakaian Forever 21 di New York City, AS, 12 September 2019./Reuters-Shannon Stapleton
Orang-orang berjalan melewati gerai pengecer pakaian Forever 21 di New York City, AS, 12 September 2019./Reuters-Shannon Stapleton

Bisnis.com, JAKARTA – Forever 21 disebut-sebut akan tetap membuka lebih dari 60 tokonya di Amerika Serikat (AS). Puluhan toko peritel ini sebelumnya direncanakan akan ditutup sebagai bagian dari restrukturisasi kebangkrutan perusahaan.

Menurut sumber terkait, Forever 21 akan tetap membuka lebih dari 60 tokonya di AS setelah berhasil mengamankan konsesi sewa dari tuan tanah (landlord) terbesarnya.

Ini menjadi kemenangan awal bagi perusahaan fesyen itu setelah mengajukan perlindungan pailit pada bulan September ketika pembicaraan-pembicaraan dengan operator mal tentang kemungkinan penyelamatan gagal dilakukan.

Perusahaan tidak memiliki rencana untuk reorganisasi ketika mengajukannya dan mengatakan akan menutup setidaknya 178 toko di AS dan puluhan lainnya di dunia internasional seiring dengan upaya perusahaan menuju perubahan haluan.

Salah satu sumber menuturkan Forever 21 kini menargetkan menutup sekitar 111 toko dan penghitungan akhirnya masih dapat mengalami perubahan.

"Forever 21 adalah salah satu penyewa besar, sehingga pemilik tanah bersedia untuk menjadi fleksibel dalam hal mencapai kesepakatan,” ujar Jim Sullivan, seorang analis riset ekuitas di BTIG, seperti dilansir dari Bloomberg (Jumat, 1/11/2019).

Forever 21 mengungkapkan upaya ekspansi internasional yang menghancurkan sebagai faktor utama di balik kebangkrutannya. Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan, perusahaan menuturkan mengalami kerugian US$10 juta per bulan di Kanada, Eropa, dan Asia.

Perusahaan menyadari pentingnya untuk bergerak cepat demi membalik keadaan ini. Namun, Forever 21 belum menyampaikan update dan belum kembali ke pengadilan sejak sidang hari pertama pada 30 September. Sementara itu, sidang berikutnya untuk 28 Oktober dibatalkan.

Meski Forever 21 terus mencari cara untuk mengurangi biaya, perusahaan mungkin membutuhkan lebih dari sekadar konsesi sewa untuk mempertahankan bisnisnya.

Perusahaan yang berbasis di AS ini berutang US$244 juta kepada vendor-vendornya dan jutaan dolar kepada pemilik tanah pada saat pengajuan pailit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper