Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan orang berkumpul di kota Barcelona pada hari keempat aksi protes yang mengarah pada kekerasan jalanan terburuk dalam beberapa dasawarsa di Spanyol setelah para pemimpin Catalan dijatuhi hukuman penjara karena mengupayakan kemerdekaan pada 2017.
Pelaku aksi kelompok usia muda dengan mengusung bendera Katalan pada awalnya berkumpul dengan damai dalam kegiatan aksi tersebut. Akan tetapi, kemudian suasana berubah menjadi buruk dan para pengunjuk rasa membakar kursi-kursi kafe di jalan Rambla de Catalunya yang modis di jantung kawasan wisata tersebut.
Sedikitnya 100 orang ditahan sejak aksi dimulai. Sebelumnya, ribuan mahasiswa turun ke jalan dan beberapa di antara mereka melemparkan telur ke polisi yang memegang perisai huru-hara.
Peserta parade dari seluruh wilayah akan berkumpul di Barcelona pada hari ini dan serikat pekerja siap melakukan pemogokan umum.
"Ini bukan tentang siapa yang separatis dan siapa yang bukan, ini tentang hak asasi manusia," kata Aila, seorang siswa yang menolak untuk memberikan nama keluarganya seperti dikutip Reuters, Jumat (18/10/2019).
Mahkamah Agung Spanyol menyatakan sembilan politisi dan aktivis bersalah atas tuduhan provokasi pada Senin dan menghukum mereka hingga 13 tahun penjara.
Baca Juga
Ribuan orang memblokir bandara pada Senin (14/10/2019) sehingga menyebabkan penerbangan dibatalkan dan wisatawan terdampar. Pada Rabu (16/10/2019), hampir 100 orang terluka di seluruh wilayah dalam satu kerusuhan, sementara mobil dan tempat sampah dibakar semalam.
Isu kemerdekaan telah memeca-belah wilayah kaya dan daerah miskin sehingga mengobarkan sentimen politik di seluruh Spanyol.
Mereka yang menginginkan perpisahan dari Spanyol maupun mereka yang mendukung persatuan tidak menjadi mayoritas populasi di wilayah tersebut.